We Listen and We Don’t Judge, Challenge Pengakuan Dosa yang Viral di TikTok

We Listen and We Don’t Judge, Challenge Pengakuan Dosa yang Viral di TikTok

Jakarta – TikTok kembali menghadirkan tren baru yang menantang yang sedang menyebar dan menarik perhatian masyarakat global.

Kali ini, sebuah tren populer sedang diadopsi oleh banyak pengguna TikTok, termasuk “Kami mendengarkan dan tidak menghakimi” di Indonesia.

Tantangan ini merupakan tantangan yang mudah namun menyenangkan. Tantangan ini menantang pemain untuk mengungkapkan pengakuan rahasianya kepada orang-orang terdekat seperti sahabat, pasangan, sahabat atau keluarga.

Namun, di balik keseruan dan kemeriahan tantangan ini juga terdapat sisi emosional para pemainnya yang sangat memiliki rasa kasih sayang terhadap orang-orang terdekatnya.

Tren tersebut telah berkembang menjadi forum di mana Anda dapat dengan jujur ​​membicarakan perasaan Anda kepada orang-orang terdekat.

Di bawah ini Anda akan menemukan informasi lengkap tentang proses kita mendengarkan dan bukan menghakimi, dikutip dari berbagai sumber.

Proses “Kami Mendengarkan dan Tidak Menghakimi” Ini adalah proses yang menantang di mana para pemain yang memiliki hubungan dekat duduk bersama dan bergiliran mengungkapkan rahasia atau kebiasaan yang mereka sembunyikan.

Sebelum mengungkap rahasia atau kebiasaan tersebut, mereka diberitahu, “Kami mendengarkan dan jangan menghakimi,” sebagai janji untuk tidak menghakimi apa pun yang dikatakan para pemain.

Tren ini menjadi wadah bagi teman atau pasangan untuk berbagi cerita atau kebiasaan konyol, menakjubkan, aneh yang mereka sembunyikan karena takut dihakimi. Misalnya yang dilakukan akun Tiktok @jonathan_abee, dia bersama rekannya Sia melakukan proses ini dan berkata: “Kita dengar dan jangan menghakimi, sebenarnya saya tidak tiap hari pusing, itu disengaja, biar bisa spoiler. .” Aku” dan “Aku sebenarnya berpura-pura bersemangat setiap kali aku menonton anime bersamamu.”

Belakangan ini banyak orang yang memanfaatkan tren ini. Ada beberapa alasan mengapa proses ini dilakukan oleh banyak orang, antara lain:

1. Dekati pemain lain

Melalui proses ini kami dapat melihat sisi berbeda dari para pemain sehingga kami dapat menjangkau pemain lainnya.

2. Tren yang menyenangkan

Proses ini memungkinkan kita untuk bersikap sejujur ​​​​mungkin. Kejujuran yang diungkapkan seringkali merupakan sesuatu yang tidak terduga sehingga menghibur penontonnya.

3. Terhubung dengan kehidupan

Setiap orang pastinya mempunyai sedikit rahasia atau kebiasaan aneh yang sulit diungkapkan bahkan kepada orang terdekat sekalipun karena takut dihakimi. Proses ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan hal-hal tersebut secara bebas karena mereka tidak dihakimi oleh lawan mereka yang lain.

Tren ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dianggap sebagai ruang diskusi yang aman bagi kebanyakan orang. Proses ini mendorong mereka untuk mengungkapkan perasaannya dengan jujur ​​dan bahkan membuka akses terhadap percakapan yang selama ini sulit dilakukan oleh kebanyakan orang.

Namun, masih ada beberapa hal yang perlu kita ingat ketika menghadapi tantangan ini. Beberapa pengakuan mungkin terlalu pribadi atau sensitif bagi sebagian orang dan dapat menimbulkan konflik jika kita tidak berhati-hati dalam memilih pengakuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menetapkan batasan dan memahami bahwa tidak semua hal dapat diungkapkan di depan umum.

Apakah Anda tertarik mengikuti tren ini?

MG / Khanseh Arya Medina

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *