LONDON – Meta, pemilik platform Facebook, WhatsApp, dan Instagram, mengatakan pihaknya telah menghapus lebih dari dua juta akun yang terkait dengan penipuan di Kamboja, Myanmar, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina sepanjang tahun ini.
Meta, sebuah perusahaan media sosial terkemuka, telah meluncurkan kampanye global untuk menginformasikan dan melindungi pengguna dari berbagai skema penipuan yang lazim selama musim belanja liburan.
Meta, pemilik platform Facebook, WhatsApp, dan Instagram, mengatakan tahun ini pihaknya telah menghapus lebih dari 2 juta akun yang terkait dengan jaringan penipuan di Kamboja, Myanmar, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina.
Selain itu, Meta mampu menghapus 15.000 URL phishing di Vietnam dan 9.000 URL phishing di Singapura pada tahun ini.
Perusahaan keamanan siber Meta bermitra dengan Graphika untuk mengidentifikasi tiga skema penipuan konsumen utama, termasuk kotak hadiah Natal palsu, penjualan dekorasi liburan palsu, dan kupon penjualan palsu.
Perusahaan menambahkan bahwa penipu menggunakan berbagai bahasa dan teknik, seperti sulih suara berbasis AI dan testimoni pelanggan palsu, untuk memikat korban.
“Penipu terus meningkatkan taktik mereka dan jarang menargetkan platform yang sama,” kata Meta dalam pengumumannya.