GAZA – Hizbullah memuji operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza melawan rezim Zionis, dan menggambarkannya sebagai momen heroik dengan “implikasi strategis dan historis” bagi kawasan Asia bagian barat.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada peringatan ulang tahun pertama operasi berskala besar dan beragam tersebut, gerakan perlawanan Lebanon menekankan bahwa serangan mendadak tersebut akan membawa hasil strategis bagi situasi umum di kawasan dan membantu Palestina mendapatkan kembali hak mereka untuk melakukan latihan yang sah. kedaulatan. di wilayah pendudukan antara Laut Mediterania dan Sungai Yordan.
Hizbullah telah menyerukan perlawanan berkelanjutan terhadap agresi dan ketidakadilan selama puluhan tahun sejak berdirinya Israel pada tahun 1948, dengan mengatakan, “Rakyat Palestina mempunyai hak untuk melawan rezim yang mengambil alih kekuasaan untuk memulihkan hak-hak sah mereka dan mengakhiri pendudukan.”
Kelompok Lebanon juga mencatat bahwa meskipun terjadi kebrutalan dan ketidakmanusiawian, terutama di Gaza, di mana puluhan ribu warga Palestina terbunuh dan kehancuran besar-besaran terjadi, Israel terbukti rapuh dan tidak mampu bertahan tanpa dukungan AS.
Hizbullah juga mengecam Amerika Serikat dan sekutunya, dengan mengatakan mereka terlibat dalam penderitaan warga Palestina, warga Lebanon, dan komunitas lain di wilayah tersebut.
Sehubungan dengan genosida Israel di Gaza dan Lebanon, kelompok perlawanan Palestina dan regional melanjutkan operasi mereka melawan rezim pada hari Minggu, 6 Oktober.
“Entitas Zionis sementara ini tidak memiliki tempat di wilayah kami,” tambah pernyataan itu, seraya menyebut Israel sebagai “entitas kanker” yang harus diberantas.
Hizbullah juga memuji ketangguhan rakyat Palestina meskipun menghadapi kesulitan tahun ini, memuji para pejuang perlawanan di Yaman dan Irak serta Republik Islam Iran karena mendukung perjuangan Palestina.
Menurut pernyataan itu, serangan rudal balasan terbaru Iran terhadap rezim Israel, True Promise II. operasi “kontribusi yang signifikan terhadap konfrontasi yang sedang berlangsung dengan musuh Zionis”.
Hizbullah membela keputusannya untuk membuka front baru untuk mendukung pejuang Palestina pada 8 Oktober tahun lalu, dan menyebutnya sebagai tindakan solidaritas dan pertahanan Lebanon.
Kelompok tersebut menyoroti dampak keputusan ini terhadap Lebanon, dengan menyebut ribuan warga sipil mengungsi, penghancuran properti, dan agresi Israel yang terus berlanjut.
Hizbullah akhirnya menyatakan keyakinannya terhadap kemampuannya dalam menghalau serangan Israel dan memuji ketangguhan dan ketabahan bangsa Lebanon.
“Era kekalahan sudah berakhir,” pengumuman itu menyimpulkan. “Kemenangan Tuhan telah tiba.”