RADIO NEWS Memacu Kreativitas Usaha lewat Kampoeng Cokelat

RADIO NEWS Memacu Kreativitas Usaha lewat Kampoeng Cokelat

TANGERANG – Kampoeng Cokelat, salah satu wujud Gandum Mas Kencana (GMK) kepedulian terhadap UMKM, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), merupakan kegiatan ekonomi yang dapat menambah kesempatan kerja dan bermain dalam proses peningkatan jumlah masyarakat. mencapai dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, Gandum Mas Kencana (GMK) sebagai produsen coklat Colatta berupaya membantu dan mengembangkan kekuatan masyarakat sekitar perusahaan untuk menjadi mitra usaha yang dapat membantu kemandirian ekonomi mereka.

Keterlibatan GMK dalam bidang lingkungan hidup merupakan bagian dari Rencana Sosial Lingkungan yaitu. komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai sosial dan lingkungan. Manfaat program ini sangat besar bagi dunia usaha dan masyarakat.

“Bagi masyarakat, proyek ini dapat meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan kesadaran lingkungan bahkan menciptakan lapangan kerja,” kata Creative & Corporate Communications Manager GMK, Iman Setia.

Kampoeng Cokelat merupakan salah satu proyek pengelolaan lingkungan hidup yang dikelola GMK. Pengerjaan ini pertama kali dilakukan di komunitas Margasari, Tangerang, dan merupakan wujud kontribusi GMK terhadap masyarakat sekitar pabrik.

Dalam proyek ini, GMK berinteraksi langsung dan berkeliling ke seluruh pelosok negeri untuk berbagi ilmu tentang coklat, berinteraksi dengan pembuat coklat asli, mempromosikan berbagai produk komersial dan bagaimana memulai bisnis makanan di level startup.

Agar proyek dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal, GMK menjaga hubungan baik dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan agar seluruh proyek tersebut dapat dilaksanakan tepat waktu, berkelanjutan dan terekam.

Membina pengembangan profesional

Rangkaian acara Kampoeng Cokelat yang digelar di kantor Desa Margasari, Tangerang ini membangkitkan imajinasi para peserta yang terlihat dari antusiasme para ibu-ibu dari kalangan aktivis PKK, pengusaha, dan ibu-ibu rumah tangga yang ingin memulai usaha kecil-kecilan. Mulai dari belajar resep kue, membuat resep sederhana namun terjangkau, hingga tips dan trik pemasaran online.

“Ibu-ibu ini sangat ingin menjadi wirausaha dan bisa memulai dapurnya dengan hal-hal sederhana.” Dalam acara ini, masyarakat tidak hanya diajarkan cara berpikir kreatif dengan menggunakan barang-barang yang bisa dibeli di dalam negeri, namun juga cara mengemas produk, serta cara menghitung uang dan harga produknya. “Akan dimulai dari sini dan berkembang nanti,” kata Iman.

Harapannya, karya ini tidak hanya menjadi acara atau hajatan biasa, namun terus berlanjut dan membawa manfaat yang besar. Tujuan utama proyek Kampoeng Cokelat adalah mengembangkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar melalui perencanaan usaha mandiri.

“Melalui upaya ini diharapkan usaha kecil berbasis masyarakat dapat mandiri, semakin kuat dan dapat menggerakkan roda kehidupan usaha masyarakat untuk mendorong pemerataan kesejahteraan.” “Tentunya kami berharap proyek ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat berkelanjutan kepada masyarakat sekitar pabrik GMK,” jelas Iman.

Acara Kampoeng Cokelat ini turut diikuti oleh pengurus dan Kepala Desa Margasari, Donny Dermawan, yang menyampaikan rasa terima kasihnya, “Kami sangat berterima kasih kepada GMK atas komitmen dan perannya dalam mendukung masyarakat sekitar khususnya di Kecamatan Margasari.” jelas Donny .

Proyek ini diyakini dapat membantu masyarakat, khususnya perempuan anggota PKK, pengusaha, dan ibu rumah tangga yang sedang berusaha meningkatkan kemandirian keluarga.

“Kami yakin komunitas inilah yang akan terbantu dengan proyek sosial ini. “Dengan pengetahuan baru tentang bisnis, cara menghadapi pelanggan, dan cara menyusun produk yang layak untuk dijual, saya yakin mitra bisnis atau usaha kecil dapat meningkatkan keuangannya,” kata yang terakhir. Itu Donny.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *