JAKARTA – HighScope Indonesia resmi mengumumkan perubahan nama menjadi Redea Institute. Perubahan nama ini merupakan babak baru dalam dunia pendidikan Indonesia yang memadukan nilai-nilai lokal dengan peluang global.
Transformasi ini dirancang untuk membawa perspektif yang lebih luas terhadap pendidikan dan memprioritaskan pekerjaan dan investasi Indonesia, dengan tetap menjaga komitmen terhadap pendidikan berkualitas yang telah diakui selama lebih dari dua dekade.
Baca juga: Pramono Anung Janji Gratiskan Sekolah Swasta di Jakarta
Antarina S., pendiri dan presiden Redea Institute. F. Amir mengatakan, perubahan nama ini bukan sekadar rebranding, namun merupakan langkah strategis untuk memperluas akses dan peluang bagi mahasiswa Indonesia.
“Kami telah berevolusi dari yang dulunya didukung oleh HighScope Indonesia Institute, dan Redea Institute hadir untuk memberikan manfaat lebih bagi mahasiswa, keluarga, dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Antarina melalui siaran pers, Kamis (3/10/2024).
Sebagai bagian dari transformasi ini, Redea Institute mengumumkan kemitraan strategis dengan dua lembaga pendidikan internasional terkemuka; Center of Excellence (CFE) di New Technology High School (NTHS) di Napa-California adalah program Friends of New Technology (FONT). ) dan PEN (Practice Enterprise Network) di seluruh dunia.
Kolaborasi ini akan memungkinkan siswa untuk terhubung dengan jaringan global dan metode akses yang lebih luas
Pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman kewirausahaan yang relevan dengan dunia bisnis.
Aaron Eisberg, direktur Center of Excellence di New Tech High School (NTHS) di Napa, California: “Peluncuran Redea Institute membuka kemitraan baru antara New Tech High School dan Pendidikan di Indonesia. Kami senang dapat bermitra dengan Redea untuk menciptakan generasi pemimpin berikutnya yang siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan abad ke-21.”
Napa-California New Technical High School (NTHS) diakui sebagai pusat inovasi dalam pembelajaran berbasis proyek, dengan fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Sementara itu, Worldwide PEN (Experiential Enterprise Network) menawarkan pendekatan praktis yang mempersiapkan siswa menghadapi dunia nyata melalui pengalaman kewirausahaan langsung.
Duta Besar Dian Triansyah Jani, diplomat Indonesia yang bertugas di New York dan Jenewa, Swiss, mengaku bangga dengan kehadiran Redea Institute. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya diakui di dalam negeri saja, namun juga mampu memberikan pendidikan kelas dunia yang dapat menjadi contoh bagi negara lain.
“The Redea Institute merupakan bukti nyata Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.
Orang tua Choki Sitohang mengatakan, sebagai orang tua, ia percaya dengan kepemimpinan Antarina karena selalu mengutamakan kepentingan siswa. “Peluncuran Redea Institute merupakan sebuah langkah besar dan semakin kuat
Komitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter kepada generasi mendatang. “Saya sangat senang anak-anak saya bersekolah di institusi yang dikelola Redea Institute,” tutupnya.