PADANG PARIAMAN – Makam gadis bernama Nia Kartika Sari penjual gorengan yang dibunuh dan diculik tersangka Indra Septiarman menjadi pusat keramaian dan menyebar karena bau busuk.
Di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, masyarakat juga datang ke makamnya. Jenazah dimakamkan 3 minggu lalu. Namun beberapa pelayat mengaku masih mencium wangi makamnya.
“Warga Padang Panjang senang berziarah ke makam Nia, menciumnya. Jadi ini keajaiban dari Tuhan ya, wanginya enak,” kata perempuan itu saat mengenang warga yang menjenguk makam Nia.
Di makam Nia yang masih berupa gundukan tanah bertumpuk, terlihat bunga-bunga berserakan, sebagian sudah layu.
“Yang pertama kita datangi setelah tujuh hari, lalu kita datang lagi agar wangi. Saat yang ketiga datang, meski sudah lama dikubur (3 minggu), masih bagus.” kata wanita berselendang itu.
“Masya Allah, baru kali ini aku melihat kuburan yang bau,” tulis keterangan video yang viral di @markasgoblok X karena diunggahnya.
Peristiwa tragis itu bermula dari tersangka Indra Septiarman dan ketiga komplotannya membeli gorengan dari korban saat bertemu Surau.
Setelah itu, tersangka memutuskan untuk berpisah dengan teman-temannya dan kemudian melakukan perbuatan jahat.
Dalam aksinya, Indra Septiarman mencekik korban Nia selama kurang lebih 6 menit hingga korban tak sadarkan diri sebelum akhirnya diculik di kawasan pegunungan.
Kapolda Sumbar Pol Suharyono mengatakan, dari pemeriksaan dan pengakuan korban, diketahui korban diculik NKS karena tidak mengetahuinya.
Mula-mula korban dibekap di mulutnya selama kurang lebih enam menit hingga kadaluwarsa atau pingsan.
Dari hasil otopsi juga terungkap bahwa paru-paru dan saluran pernafasan korban telah dibersihkan. Jika dikubur hidup-hidup di dalam tanah, kemungkinan besar paru-paru dan pernapasannya tidak bersih.
Oleh karena itu, ia sangat curiga, padahal tidak diketahui, korban tergeletak hingga akhirnya tewas dan kemudian diculik oleh pelaku.
Suharyono, Sabtu (21/9/2024), mengatakan, “Saat korban tidak sadarkan diri, tersangka menyeretnya ke pegunungan tempat terjadinya penculikan. Setelah itu, tersangka menguburkan korban dengan menghapus jejaknya.”
Segala kejahatan tersebut, termasuk proses pemakaman para korban, hanya dilakukan oleh ISIS.
Petugas telah mengungkap nama dua tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan sadis ini. Dua tersangka bernama Indra Septiarman (IS) dan seorang paman berinisial MJ berperan membantu Indra melarikan diri setelah jenazah Nia ditemukan.
Setelah jenazah Nia ditemukan, tersangka mengatakan kepada MJ Indra Septiarman bahwa dirinya harus melarikan diri agar tidak ditangkap polisi.