Jogja Darurat Miras! 2 Santri Krapyak Dianiaya dan Ditusuk Gerombolan Klitih

Jogja Darurat Miras! 2 Santri Krapyak Dianiaya dan Ditusuk Gerombolan Klitih

JOGJA – Dua santri santri Pondok Pesantren Al Fatimyah, Krapyak, Kapanewon Kasihan, Bantul berlumuran darah, dipukuli hingga ditusuk sekelompok klitih. Diduga penyerangan tersebut dilakukan oleh penjahat yang sedang mabuk minuman beralkohol (miras).

Kronologis kekerasan yang terjadi di sekitar Prawirotaman, Mergangsan, Kota Yogyakarta (Jogja), pada Rabu malam (23/10/2024).

Saat itu, dua korban adalah Shafiq atau SF (19), warga Rembang, Jawa Tengah, dan Aufal Marom atau AM (23), warga Pati, Jawa Tengah, sedang membeli sate ayam. Tanpa alasan apapun, tiba-tiba ada orang yang menghampiri mereka dan langsung melemparkan botol minuman beralkohol ke arah mereka.

Tak hanya itu, orang yang meminta pertolongan pun ditusuk. Akibatnya SF mengalami luka di bagian perut sebelah kiri. Sedangkan MA mengalami luka di bagian tangannya akibat terbentur botol kaca bekas.

Benar ada kekerasan dengan senjata lebih banyak, kata Direktur Keamanan Masyarakat Jogja AKP Sujarwo saat dihubungi.

Aksi tembok yang dilakukan tim Klitih ini menuai reaksi keras dari beberapa kalangan. Diantaranya dari Foru, Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY.

Mereka mengecam aksi penikaman mahasiswa di Jalan Parangtritis.

“Tayangan yang beralkohol jadi penyebab bencana sosial. Jogja krisis racun, stop minum minuman beralkohol sampai habis,” tegas FUI DIY dalam unggahan Instagram (IG) @masjidjogokaryan.

“Jogja bahagia tanpa penjahat, Jogja sehat tanpa alkohol,” lanjut artikel itu.

“Jogja asik tanpa perampok, Jigja panas karena miras,” lanjutnya.

Pengacara senior Ansor DIY memberikan ultimatum

Kejadian ini memicu kemarahan di kalangan kelompok pengorganisasian masyarakat (ormas) GP Ansor DIY. Dalam kasus ini, GP Ansor DIY telah mengeluarkan keputusan kepada polisi untuk segera menangkap pelakunya.

Ketua Dokter Umum Ansor DIY Abdul Muiz dalam keterangannya mendorong polisi segera menangkap pelaku dalam waktu 1×24 jam.

“Harusnya pihak berwajib segera menindak pelaku pemukulan dan penikaman Pembina Mahasiswa PP Al Fatimyah, Krapyak, dengan cara yang benar sesuai aturan hukum. Jika tidak, GP Ansor dan Banser DIY mengambil sikap tegas,” tulisnya. , kata Jumat (25/102/2024).

Selain itu, Abdul Muiz dalam sambutannya berpesan kepada seluruh petugas GP Ansor dan Banser untuk menjaga kedudukan dan keadaan baik, serta tidak terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian dengan nafsu yang besar.

“Menginstruksikan kepada para kapten GP Ansor dan Banser di DIY untuk tetap dalam satu komando dan siap menunggu instruksi dari satu komando dengan pimpinan setempat Gerakan Pemuda Ansor DIY,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *