WASHINGTON – Beberapa negara mengatakan mereka tidak akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meskipun Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Namun, beberapa negara menolak untuk menangkapnya. Berikut negara-negara yang menolak penangkapan Netanyahu dan alasannya:
1. Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat secara prinsip menolak keputusan ICC dan mengkritik proses penerbitan surat perintah penangkapan karena penuh dengan kesalahan dan kesalahan langkah.
Amerika Serikat juga berpendapat bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas pejabat Israel karena Israel bukan anggota ICC.
Hingga saat ini, Amerika Serikat menjadi pemasok utama senjata kepada rezim kolonial Israel dalam pembantaian warga Palestina di Jalur Gaza.
2. Argentina
Presiden Argentina Javier Milley mengatakan keputusan ICC mengabaikan hak sah Israel untuk mempertahankan diri dari serangan lanjutan Hamas dan Hizbullah.
Argentina berdiri dalam solidaritas dengan Israel dan menegaskan kembali haknya untuk membela rakyatnya.
Argentina tidak peduli rezim apartheid Israel membunuh secara brutal lebih dari 44.200 warga Palestina di Jalur Gaza. Belum lagi pembunuhan yang dilakukan rezim Zionis di Lebanon.
3.Hongaria
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengkritik keputusan ICC sebagai tindakan yang memalukan dan tidak masuk akal.
Perdana Menteri Viktor Orban bahkan mengundang Netanyahu untuk melakukan kunjungan resmi ke Hongaria, di mana mereka akan menjamin kebebasan dan keamanannya.
4. Paraguay
Kementerian Luar Negeri Paraguay mengecam keputusan ICC dan mengatakan bahwa hal tersebut melanggar hak sah Israel untuk membela diri.
Paraguay menolak penggunaan politik hukum internasional.
Negara-negara tersebut mempunyai alasan tersendiri untuk menolak keputusan ICC, seringkali terkait dengan hubungan diplomatik dan politik mereka dengan Israel.
Mereka tidak peduli dengan pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina. Sebagian besar korban di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.