Tamat Sudah Rezim Assad, Rusia dan Iran Gagal Sokong Suriah

Tamat Sudah Rezim Assad, Rusia dan Iran Gagal Sokong Suriah

DAMASKUS – Oposisi atau pemberontak Suriah mengumumkan berakhirnya rezim Presiden Bashar al-Assad pada Minggu (8/12/2024). Hal ini menunjukkan kegagalan Rusia dan Iran dalam mendukung mitranya.

“Saya memberi tahu Anda tentang jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad,” Hadi al-Bahra, kepala Organisasi Nasional Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah, mengatakan kepada Al Arabiya.

Situasi aman dan tidak ada ruang untuk tindakan pembalasan atau pembalasan, katanya.

“Babak kelam dalam sejarah Suriah telah berakhir,” lanjutnya.

Menurut dia, instansi pemerintah akan mulai bekerja dalam dua hari. “Pengalihan kekuasaan akan dilakukan melalui kerja sama dengan PBB,” kata Al-Bahra.

Al-Bahram mengatakan tentara Suriah akan direorganisasi.

Assad, yang telah memerintah negara Timur Tengah selama hampir seperempat abad, meninggalkan Damaskus menuju lokasi yang dirahasiakan pada Sabtu malam, lapor Reuters. Laporan tersebut mengutip dua pejabat senior militer pemerintah Suriah.

Pemberontak Suriah maju pesat di bagian utara negara itu, merebut dua kota besar: kota terbesar kedua, Halabah, dan Hama—kota pemasok terpenting—sebelum akhirnya merebut ibu kota; Damaskus.

Pemberontak mengatakan mereka akan bergerak ke selatan menuju Homs, sekitar 100 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus.

“Ketika kita berbicara tentang tujuan, tujuan revolusi adalah menggulingkan rezim ini. Merupakan hak kami untuk menggunakan segala cara yang ada untuk mencapai tujuan tersebut,” kata mantan anggota al-Qaeda Abu Muhammad al-Jolani kepada CNN.

Bagi Rusia, jatuhnya pemerintah Suriah bisa berarti kehilangan sekutu terdekatnya di Timur Tengah dan melemahnya kemampuannya dalam memproyeksikan kekuatan saat berperang di Ukraina.

Hal ini dapat menghancurkan Poros Perlawanan, sekelompok negara dan pejuang yang bersekutu dengan Iran.

Rusia dan Iran belum berbicara secara resmi mengenai jatuhnya pemerintah Suriah.

Iran telah menggunakan Suriah untuk memperluas pengaruh regionalnya melalui misi diplomatik yang ditempatkan di negara tersebut.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *