Reduksi Konflik usai Pilkada 2024, Dialog Konstruktif Perlu Dikedepankan

Reduksi Konflik usai Pilkada 2024, Dialog Konstruktif Perlu Dikedepankan

JAKARTA – Guna meredam konflik pasca Pilkada 2024, perlu dilakukan penguatan stabilitas politik dan demokrasi menuju Indonesia emas 2045. Oleh karena itu, Persatuan Front Inisiatif Anak (Gibas) Siliwangi siap memediasi dialog damai antar kelompok yang berkepentingan. pada Pilkada Serentak 2024.

Dialog berbasis komunikasi konstruktif ini dapat menjadi solusi efektif untuk meredam ketegangan di pedesaan, kata Sekretaris Jenderal Gibas Cinta Damai Acep Sudrajat, Kamis (12/12/2024).

Ia memperkirakan penindakan hukum di Mahkamah Konstitusi (MK), Bawaslu, dan DKPP berpotensi menimbulkan perselisihan dan perselisihan di masyarakat.

“Pilkada serentak masih jauh dari selesai. Saat ini, beberapa hasil pilkada sedang digugat ke Mahkamah Konstitusi, Bawaslu, atau DKPP dan hal tersebut masih dapat menimbulkan potensi perbedaan, perpecahan, dan perselisihan di masyarakat,” ujarnya.

Karena potensi tersebut, Gibas siap memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat dan kelompok kepentingan di Pilkada Serentak.

Edukasi tersebut berkaitan dengan pendidikan politik, pendidikan hukum dan pemanfaatan jejaring sosial yang baik dan benar yang memuat konten untuk menjaga perdamaian dan menghindari provokasi terhadap masyarakat.

Pihaknya juga memberikan dana hibah untuk mendukung aparat penegak hukum dan mendukung patroli di daerah rawan konflik.

“Petugas keamanan dewan harus mengedepankan tindakan preventif untuk menjaga ketertiban umum. “Patroli di daerah rawan konflik hendaknya dilakukan sebagai upaya memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kemungkinan gangguan keamanan,” kata Acep.

Ia juga menanggapi aksi unjuk rasa terkait Pilkada Serentak Tahun 2024. “Demonstrasi adalah bagian dari penyampaian pendapat, itu adalah bentuk demokrasi yang perlu, namun kami mendorong penyampaian pendapat dilakukan secara damai, hati-hati, tanpa campur tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. perlu menggunakan kekerasan atau tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *