BEIRUT – Pidatonya, pertama-tama, sudah terlambat. Pidatonya diperkirakan akan disampaikan pada hari gencatan senjata. Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan dia menang.
Dan dia mengatakan itu. Dia mengatakan dia akan memberikan pidato pada hari perang, tetapi memilih untuk menunggu untuk melihat bagaimana reaksi masyarakat terhadap apa yang terjadi.
Dan kemudian dia berkata itu adalah kemenangan. Kemenangan yang lebih besar dibandingkan tahun 2006.
Apa yang ditekankan Naim Qassem dalam pidatonya adalah bahwa dia akan berangkat untuk memberantas kejahatan.
Pelanggaran gencatan senjata Israel terus berlanjut selama tiga hari terakhir. Termasuk apa yang terjadi saat ini: dari penembakan terhadap warga sipil Lebanon hingga tank Merkava yang menembaki kota-kota di Lebanon.
Naim Qassem ingin menjelaskan di akhir pidatonya bahwa kelompoknya akan lebih terlibat dalam kehidupan politik Lebanon – politik, sosial, ekonomi.
Dan hal ini tentu saja membuka pertanyaan besar mengenai peran Hizbullah di masa depan dan apakah mereka akan terus menjadi pemain regional atau kembali ke kerangka Lebanon.
Naim Qassem, dalam pidato pertamanya setelah gencatan senjata dengan Israel dimulai pada Rabu pagi, menguraikan lima komitmen utama pemulihan Lebanon pascaperang, termasuk upaya untuk membangun kembali dan mengatasi masalah politik jangka panjang negara tersebut.
1. Membangun Kembali Lebanon Dalam rekaman pidatonya pada hari Jumat, Qassem menekankan peran Hizbullah dalam membangun kembali negara tersebut. “Kami akan bekerja sama dengan masyarakat kami dalam rekonstruksi, menggunakan metode yang tepat, dan kami akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mencapai hal ini,” katanya.
Ia juga menekankan urgensi penyelesaian rancangan konstitusi Lebanon, khususnya pemilihan presiden baru. “Kami akan memastikan pemilihan presiden berlangsung sesuai rencana,” tambahnya.
Lebanon menghadapi kekosongan presiden sejak masa jabatan Michel Aoun berakhir pada Oktober 2022. Dua belas sesi parlemen, yang terakhir pada 14 Juni 2023, gagal memilih penggantinya. Ketua Parlemen Nabih Berri menetapkan 9 Januari 2025 sebagai tanggal sidang baru yang bertujuan mengakhiri kebuntuan.
2. Fokus pada Persatuan Nasional Komitmen ketiga dan keempat Qassem bertujuan untuk memperkuat persatuan nasional. “Kami akan bekerja sama dengan semua kekuatan yang percaya bahwa negara ini adalah milik seluruh warganya dan akan melakukan negosiasi untuk membangun Lebanon yang bersatu berdasarkan Perjanjian Taif,” ujarnya.
Perjanjian Taif, yang ditandatangani pada tahun 1989, mengakhiri perang saudara selama 15 tahun di Lebanon dan mengatur ulang pembagian kekuasaan antara sekte-sekte agama di negara tersebut, sehingga membawa stabilitas di negara tersebut antara Kristen dan Muslim.3. Memperkuat Keamanan Nasional Komitmen terbaru Qassem menggarisbawahi pentingnya keamanan nasional. “Kami akan menjaga persatuan negara dan memperkuat kemampuan keamanan kami untuk mencegah segala upaya musuh (Israel) untuk melemahkan Lebanon,” tutupnya.
Gencatan senjata, yang dimulai pada hari Rabu, mengakhiri pertempuran lebih dari 14 bulan antara tentara Israel dan Hizbullah.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel harus menarik pasukannya di selatan Garis Biru, perbatasan de facto, secara bertahap, sementara tentara Lebanon ditugaskan untuk mengerahkan pasukannya ke Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Rincian mengenai cara melaksanakan perjanjian dan fungsi komite pengawas tidak diungkapkan.
Konflik tersebut telah memakan korban jiwa, dan lebih dari 3.960 orang tewas, lebih dari 16.500 orang terluka, dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi akibat serangan Israel di Lebanon sejak Oktober tahun lalu.