2 Sindrom yang Diderita Mike Tyson Jelang Duel Lawan Jake Paul

2 Sindrom yang Diderita Mike Tyson Jelang Duel Lawan Jake Paul

Legenda tinju dunia Mike Tyson menghadapi masalah besar menjelang pertarungannya dengan Jake Paul pada 15 November. Pertarungan yang seharusnya menjadi salah satu momen paling seru tahun ini, ditunda karena masalah kesehatan Tyson.

Dua penyakitnya, sciatica dan bipolar disorder, menjadi pusat perhatian publik. Dengan penyakit linu panggul yang memengaruhi mobilitasnya dan gangguan bipolar yang memengaruhi kesehatan mentalnya, Tyson harus menghadapi tantangan fisik dan mental yang luar biasa.

Namun, masih ada harapan. Dokter dan tim medis yakin Tyson masih punya kekuatan untuk kembali naik ring dan menampilkan pertunjukan hebat.

Tyson sendiri bertekad mengatasi tantangan tersebut dan kembali menjadi petinju tangguh. “Saya lebih siap dari sebelumnya,” kata Tyson.

1. Sciatica yang mengganggu pergerakan Tyson.

Mike Tyson telah berjuang melawan penyakit linu panggul selama dua tahun. Kondisi ini menyebabkan nyeri hebat di punggung bagian bawah dan bahkan mati rasa di kaki. Penyakit ini disebabkan oleh adanya cacat pada saraf sciatic, yang seringkali melumpuhkannya. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Tyson terlihat menggunakan tongkat atau kursi roda untuk berkeliling.

Menurut laporan dari UK Express, penyakit linu panggul tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-harinya tetapi juga mempengaruhi persiapan tubuhnya untuk bertinju. Penyakit yang tiba-tiba bahkan bisa membuat Tyson harus istirahat selama berminggu-minggu. Pada tahun 2020, gejala tersebut muncul kembali setelah sesi latihan singkat sehingga memaksanya menunda rencananya untuk kembali ke ring tinju.

Meski demikian, tim medis berharap dengan perawatan yang tepat, Tyson tetap bisa tampil baik di atas ring. Kondisi ini terjadi sesekali, namun dengan pengobatan rutin, dia akan pulih, kata dokter yang mengawasi Tyson.

2. Bipolar: Perjuangan Tyson Melawan Penyakit Mental

Selain linu panggul, Tyson juga didiagnosis menderita bipolar, yaitu gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati. Gangguan ini membuat emosi Tyson tidak stabil, di mana ia mungkin merasa sangat marah atau sedih dalam waktu singkat. Dalam beberapa kesempatan, Tyson mengaku penyakit ini membawanya ke titik terendah dalam hidupnya, hingga ia mencoba bunuh diri.

Dalam wawancara dengan Express.co.uk, Tyson bercerita tentang bagaimana ia harus menemui dokter untuk menangani kondisinya. “Kata dokter, otak saya penuh dengan aktivitas yang berhubungan dengan kemarahan dan ketakutan,” ujarnya. Tyson pun mengaku mengalami trauma mendalam yang berdampak pada kesehatan mentalnya.

Gangguan bipolar juga mempengaruhi perilakunya di luar ring. Tyson kehilangan kendali emosi dan terlibat beberapa insiden kekerasan di luar ring tinju. Namun, saat ini ia sedang diawasi secara ketat oleh tim dokter, sehingga memastikan Tyson mampu mengendalikan emosinya dengan baik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *