JAKARTA – Gabungan Pelayanan Pos (Posyandu) di DKI Jakarta mulai menerapkan Enam Bagian Standar Pelayanan Minimal (SPM). Penyelenggaraan SPM bertujuan untuk meningkatkan kualitas, stabilitas, dan kesehatan warga.
Hal itu diungkapkan Direktur Umum Pembina Posyandu (Ketum) Tri Tito Karnavian saat peluncuran “Posyandu Percontohan dengan enam SPM Sektor” di Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Thiri mengatakan enam bidang SPM tersebut meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, sosial, masyarakat, dan keamanan.
Dikatakannya, Jumat (11/10) “Pekerjaan Bosyandu sudah kami lakukan dengan melayani enam lokasi SPM di Kabupaten Lebak. Ini akan sangat bagus di Jakarta, sehingga akan menjadi simbol dari jenis pelaksanaan enam lokasi SPM di Bosyandu.” /2024).
Thiri menggambarkan Bosyandu sebagai pos pelayanan terpadu yang diharapkan tidak hanya melayani sektor kesehatan masyarakat tetapi juga mencakup bidang masyarakat lainnya.
“Kami yakin Bosyandu bisa memberikan pelayanan lain. Misalnya rumah yang tidak ada air bersih, fasilitas kamar mandi, cuci dan kakus (MCK) yang layak, dll.
Thiri menambahkan, pelaksanaan enam unit SPM di Bosyandu wilayah Jakarta telah menjadi percontohan di tingkat nasional. Sebab, masyarakat di wilayah tersebut bisa dengan mudah melihat pelaksanaan proyek tersebut di Jakarta.
Jakarta telah mendaftarkan sekitar 4.481 posyand, yang berarti terdapat sekitar 17 posyand yang tersebar di 267 kecamatan. Menurut Thiri, meski tidak semua orang menggunakan jasa Bosyandu, setidaknya pemerintah bisa melihat permasalahan warganya.
“Mudah-mudahan melalui Posyandu mulai dari rumah, kavling dan skala kecil kita bisa mengatasi permasalahan yang ada saat ini,” kata Thiri.
Mirdiyanti, Penjabat (Pj) Ketua Pembina Posyandu Provinsi DKI Jakarta, mengatakan posyandu percontohan ini didirikan enam SPM di Jakarta sesuai dengan perintah Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 120243. .
Hal ini bertujuan untuk menjadikan Bosyandu sebagai organisasi peran serta masyarakat dan mitra pemerintah kecamatan dalam merencanakan, melaksanakan dan memantau pembangunan dan peningkatan pelayanan kecamatan. Selain itu, pelaksanaan keenam bidang SPM tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan kesehatan masyarakat.
“Posyandu dikembangkan dengan enam bagian SPM di semua sektor. Dukungan aplikasi JAKI dari Pemprov DKI Jakarta akan meningkatkan layanan posyandu dengan kemudahan masyarakat dalam menyampaikan keluhan dan mengakses layanan yang berbeda-beda. Enam tempat SPM,” jelasnya .
Ke depan, Mirthiyanthi berharap integrasi program dan integrasi kelembagaan semakin diperkuat. Implementasi enam bidang layanan SPM ini sesuai sasaran dan akan menjadi percontohan bagi Bosyan di daerah lain.