Mahasiswa Universitas Paramadina Beri Literasi Digital hingga Penyuluhan Pertanian di Karawang

Mahasiswa Universitas Paramadina Beri Literasi Digital hingga Penyuluhan Pertanian di Karawang

Karwang – Mahasiswa MA Ilmu Politik Fakultas Filsafat dan Peradaban Universitas Paramadina menggelar Program Bina Lingkungan (PPM) di Desa Kariyamukti, Jawa Barat, pada pekan lalu.

Kegiatan PPM dibagi menjadi dua kelompok, antara lain program “Pembinaan Kelompok Tani Milenium” dan “Sosialisasi Pemasaran Digital bagi UMKM”.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Paramadina Ajari Anak Berkebutuhan Khusus Cara Mendaur Ulang Sampah

Pembimbing mahasiswa Universitas Paramadina Devi Purbaningrom mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian universitas kepada masyarakat.

“Kegiatan ini mendekatkan sivitas akademika kampus langsung ke masyarakat. Jadi kita bukan sivitas akademika yang terjun langsung, kita lihat langsung. Jadi kita sadar akan permasalahan yang ada di masyarakat,” kata Devi.

Ia menambahkan: “Ini adalah desa yang berkembang dan kami mendorong masyarakat untuk bangga menjadi petani. Kami para pelajar akhirnya bisa keluar dan menyentuh masyarakat secara spiritual.”

Sementara itu, Wakil Presiden Korea Utara Sun Mastopa mengatakan, kegiatan mahasiswa Universitas Paramadina sangat positif bagi masyarakat pedesaan.

Dikatakannya, perguruan tinggi harus bisa mengakses masyarakat secara langsung. Menyajikan ide dan solusi pembangunan di desa Kariyamukti.

“Program pascasarjana ini patut dievaluasi dan diharapkan berkelanjutan, karena sangat positif bagi desa. Jadi tidak hanya mempertemukan masyarakat, tapi kampus juga bisa sama-sama berbagi ide, keterampilan, dan inovasi universitas. Hal ini harus diberitahukan kepada aparat desa dan kemudian kepada masyarakat.

The Sun berharap kampus-kampus lain bisa mencontoh kerja baik yang dilakukan mahasiswa Universitas Paramadina.

Menurut The Sun, perguruan tinggi harus berada di tengah masyarakat.

“Kegiatan ini harus berpijak pada realita agar kampus tidak menjadi menara gading. Realita masyarakat memerlukan kehadiran kampus. Jadi masyarakat tidak tumbuh sendiri, perguruan tinggi ikut ambil bagian. Saya kira bisa diikuti oleh yang lain. mengikuti jejak Paramadina.”

Pada kesempatan ini, Sa’an juga menyerahkan 350 bibit buah-buahan dan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Kegiatan dibagi dalam dua sesi, bergantian antara digitalisasi usaha kecil menengah dan pelatihan petani milenial.

Konten untuk Petani Milenium disusun oleh Carmilla Ginting dan Wagino dari Departemen Pupuk dan Pestisida, Kementerian Pertanian.

Selain itu, konten terkait digitalisasi LSL disediakan oleh Havid Alvizki, spesialis konten Republik. Hawaid mengedukasi masyarakat desa Kariyamukti tentang konten-konten yang dapat meningkatkan nilai ekonomi produk UMKM.

Sementara itu, Zulfiqar Mufti, Ketua Departemen PPM Universitas Paramadina, mengatakan kegiatan ini merupakan implementasi dari tridharma perguruan tinggi.

Zulfikar mengatakan, “Demikianlah kita laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan salah satu bentuk ilmu sosial. Kita turun dan melihat keadaan masyarakat.”

Bersamaan dengan Zulfikar, Ketua PPM Universitas Paramadina Hari Prastiv mengatakan kegiatan ini merupakan sinergi antara Universitas Paramadina dengan desa Kariyamukti.

Hari mengatakan, “Ini merupakan bentuk kerjasama antara mahasiswa Universitas Paramadina dengan pemerintah desa Kariyamukti. Saya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.”

Kepala Desa Kariyamukti Siti Rohima menyambut baik acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa Universitas Paramadina tersebut.

Ia berharap kegiatan PPM ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar memberikan dampak positif bagi desa Kariyamukti.

Siti berkata, “Terima kasih juga Bu Doi atas ilmu dan pengalamannya. Sangat bermanfaat dan positif bagi kalian semua. Semoga desa Kariyamukti hijau dan sejahtera bagi para petani.”

Acara ini disambut antusias oleh masyarakat desa Kariyamukti. Warga juga bisa mendapatkan bibit tanaman secara gratis di acara ini.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *