Diduga Tutup-tutupi Kasus Penembakan Gamma, Kombes Irwan Tak Layak Jadi Kapolrestabes Semarang

Diduga Tutup-tutupi Kasus Penembakan Gamma, Kombes Irwan Tak Layak Jadi Kapolrestabes Semarang

JAKARTA – Pengacara Saor Siagian menyebut polisi terlalu sombong karena diduga menutupi penembakan siswi SMKN 4 Semarang Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO). Menurutnya, Kapolrestabes Semarang Kompol Irwan Anwar hanya melindungi anggotanya sendiri yakni Aipda Robig.

“Sangat sakti, arogan sekali. Karena bayangkan kalau kita ikuti secara terang-terangan, apa yang diumumkan Kapolri itu berbeda dengan Propam,” kata Saor kepada iNews Media Group, Jumat (6/12/2024).

Baca juga: Kapolda Semarang dan Propam Kapolda Jateng Punya Kronologi Penembakan Jarak Jauh Berbeda, Benar Mana?

Kombes menilai Irwan tak seperti Kapolres Semarang. “Yang sangat kami sayangkan, Kapolri bukan hanya iri karena kakaknya perlu dilayani dan dilindungi, tapi dia juga mendatangkan koordinator jurnalistik untuk menutupi kematian ini. Jadi menurut saya, dia perlu melakukannya. dilayani dan dilindungi. Kombes Irwan tidak layak menjadi pemimpin,” tegasnya.

Menurut Saor, seorang kapolri seharusnya berempati kepada keluarga korban penembakan dan tidak meminta maaf atau menutup-nutupi kejadian tersebut.

“Tapi yang kita lihat sekarang, dia malah melibatkan jurnalis sehingga ketika meninggal, dia rela menyembunyikan apa yang perlu dilindungi dan apa yang perlu dilayani. Bagi saya, itu arogansi yang luar biasa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar akan diadili dalam kasus Aipda Robig yang diduga menembak Gamma yang juga anggota Paskibra.

Hal itu diungkapkan Irwan dalam rapat gabungan dengan Komisi III DPR, Selasa (3/12/2024) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

İrvan menyatakan siap mempertanggungjawabkan segala tindakan anggotanya yang mengabaikan prinsip penggunaan kekerasan, lalai menilai situasi, lalai dalam penggunaan senjata api, dan melakukan tindakan yang tidak perlu.

Tanggung jawab sepenuhnya ada pada saya, saya siap dievaluasi dalam bahasa apapun, saya siap menerima akibat dari kejadian ini, kata Irvan.

Di sisi lain, ia turut berduka cita atas meninggalnya Gamma atas nama Polrestabes Semarang, sebuah peristiwa yang mencerminkan tidak profesionalnya aparat kepolisian.

“Kami pimpinan Aipda Robig memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat khususnya warga Semarang, khususnya keluarga besar mendiang Ananda Gamma,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *