Dari Urus Beras Sampai Tilang Online: AI Jadi Pembantu Serbabisa Pemerintah

Dari Urus Beras Sampai Tilang Online: AI Jadi Pembantu Serbabisa Pemerintah

JAKARTA – Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi sekedar konsep futuristik, melainkan sebuah kekuatan yang siap mengubah berbagai aspek kehidupan.

Untuk mewujudkan potensi besar tersebut, pemerintah Indonesia telah menetapkan lima prioritas dalam strategi penggunaan kecerdasan buatan. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengungkapkan fokus utama strategi tersebut mencakup industri penting, yaitu:

1. Layanan kesehatan yang lebih cerdas dan akurat Bayangkan sebuah sistem layanan kesehatan di mana penyakit dapat dideteksi lebih awal dan diagnosis menjadi lebih akurat. Kecerdasan buatan memungkinkan hal itu terjadi. Kementerian Kesehatan telah menggunakan kecerdasan buatan untuk memperluas ketersediaan layanan kesehatan dan meningkatkan akurasi diagnosis.

“Teknologi ini memungkinkan deteksi dini penyakit dan efisiensi pelayanan rumah sakit,” jelas Meutya Hafid.

Penerapan model proaktif, preventif, partisipatif, dan personal (4P) akan semakin meningkatkan ketersediaan dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

2. Reformasi Birokrasi: Kecerdasan Buatan yang Efisien dan Transparan Birokrasi yang lamban dan berbelit-belit seringkali menjadi kendala. Pemerintah Indonesia merespons tantangan ini dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk mereformasi birokrasi.

“AI menjadi bagian dari penggerak perubahan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi,” kata Meutya.

Beberapa lembaga pemerintah telah menerapkan pemrosesan data berbasis AI untuk mengurangi waktu kerja dan biaya. Pada tahun 2025, pemerintah akan memperkenalkan sistem pemerintahan elektronik (SPBE) sebagai layanan terpadu lintas kementerian. Kementerian Komunikasi dan Informatika sendiri telah menggunakan kecerdasan buatan untuk memantau konten negatif.

3. Pelatihan Talenta Digital: Mempersiapkan Generasi Masa Depan Di era digital yang terus berkembang, keterampilan AI menjadi sangat penting. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempersiapkan talenta AI digital melalui program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

“Prioritas strategi nasional kecerdasan buatan adalah menghasilkan kemampuan digital dari kecerdasan buatan,” tegas Meutya.

Metode pembelajaran keterampilan mikro mandiri memungkinkan akses fleksibel terhadap materi pelatihan melalui platform online.

4. Mobilitas kota pintar: kota pintar yang terintegrasi Kecerdasan buatan memainkan peran penting dalam pengembangan kota pintar, khususnya dalam hal mobilitas. Integrasi dan pengelolaan lalu lintas data berbasis kecerdasan buatan menciptakan sistem lalu lintas yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

“Untuk smart city ini kami juga bekerjasama dengan ITB,” kata Meutya.

Kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) diharapkan dapat mempercepat transformasi kota-kota Indonesia menjadi kota pintar.

5. Ketahanan Pangan: Menjamin Ketahanan Pangan Nasional Bahkan sektor pertanian pun tidak kebal terhadap sentuhan AI. Pemerintah menggunakan teknologi berbasis AI untuk mengoptimalkan produktivitas pertanian tanaman pangan dan pengelolaan lahan pertanian.

“Kami memahami bahwa AI akan dirasakan di semua sektor, namun jika kita memutuskan untuk fokus terlebih dahulu, kita harus mempersiapkan ketahanan gizi nasional,” kata Meutya.

Kecerdasan buatan digunakan untuk membuat prediksi cuaca dan iklim, serta prediksi rantai makanan dan logistik.

Meutya mengatakan, penerapan kecerdasan buatan di berbagai sektor memerlukan kesediaan semua pihak. “Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan baik peneliti, industri, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan visi Indonesia di era kecerdasan buatan,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *