JAKARTA – Kalimantan Timur menyambut delegasi pemerintah negara bagian Selangor Malaysia selama dua hari untuk berbagi pengalaman regional, dengan fokus pada penanganan demam berdarah, termasuk inisiatif advokasi dan vaksinasi. Pertemuan internasional ini menampilkan Program Percontohan Vaksinasi Dengue Kalimantan Timur, yang merupakan inisiatif vaksinasi demam berdarah pertama di Indonesia.
Diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kalimantan Timur di Samarinda dan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, kunjungan tersebut meliputi pertemuan dengan dinas kesehatan setempat, sekolah, puskesmas, kunjungan dinas kesehatan, dan forum ilmiah yang menguraikan inisiatif pencegahan demam berdarah dan kebijakan kesehatan masyarakat.
Pertemuan antar pemerintah ini merupakan langkah penting dalam memperkuat upaya pencegahan demam berdarah di tingkat daerah, dan menunjukkan peran kepemimpinan pemerintah daerah Kalimantan Timur dan Indonesia dalam pencegahan demam berdarah.
“Kami bangga berbagi pengalaman kami dengan delegasi pemerintah negara bagian Selangor dan menunjukkan strategi inovatif kami di bidang pencegahan demam berdarah. “Advokasi dan inisiatif kami untuk vaksinasi demam berdarah menunjukkan komitmen kami untuk melindungi masyarakat dari ancaman demam berdarah global dan Indonesia terhadap kesehatan masyarakat,” kata Dr. Melayani.
Sebagai inisiatif pertama untuk menurunkan angka kejadian demam berdarah di tingkat kabupaten, Dinas Kesehatan Kabupaten Kalimantan Timur memberikan vaksinasi demam berdarah kepada 9.800 anak sekolah dasar di Balikpapan. Hingga Oktober 2024, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaporkan bahwa 90% dari total penduduk sasaran atau lebih dari 8.800 anak telah menerima vaksinasi. Inisiatif vaksinasi demam berdarah kemudian diperluas ke Kota Samarinda dengan sasaran 2.750 anak sekolah dasar di wilayah Kabupaten Samarinda Utara.
“Inisiatif vaksinasi demam berdarah di Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan vaksinasi demam berdarah pertama di Indonesia, menunjukkan komitmen kami dalam memimpin pencegahan demam berdarah,” kata Dr. Yaya. “Informasi yang dibagikan mengenai inisiatif perlindungan dan vaksinasi kami pada pertemuan ini akan mendukung upaya pemerintah negara bagian Selangor dan selanjutnya merangsang pertukaran dan kerja sama regional dalam memerangi demam berdarah.”
Pertemuan hari ini menandai tonggak penting dalam perjuangan pemerintah negara bagian Selangor melawan demam berdarah, dan semakin memperkuat komitmen negara bagian tersebut untuk mengatasi ancaman kesehatan yang semakin meningkat. “Dengan hampir separuh kasus demam berdarah di Malaysia dilaporkan di Selangor, hal ini memberikan banyak tekanan pada sistem kesehatan dan perekonomian kita,” kata anggota Dewan Eksekutif Kesehatan dan Lingkungan Negara Bagian Selangor Jan Berharga Puan Jamalia binti Jamaluddin.
“Dengan berbagi keahlian dan data penting mengenai program vaksinasi dan promosi demam berdarah tingkat provinsi dari Kalimantan Timur, kami berharap dapat mewujudkan program vaksinasi demam berdarah nasional yang pertama di Selangor. Kami sangat mengapresiasi Dr. Jaya dan stafnya yang berbagi dan berbagi keahlian untuk memperkuat upaya daerah. dalam pencegahan demam berdarah.- tambah Y.B.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kalimantan Timur menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong inisiatif ini dan mendukung tujuan WHO untuk mencapai nihil kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030. Oleh karena itu, upaya internasional ini menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dan terpadu dalam memerangi demam berdarah yang mencakup pengendalian vektor, manajemen kasus, vaksinasi, dan pendidikan masyarakat.
Kedepannya, hasil pertemuan ini akan menjadi landasan untuk memperkuat strategi pengendalian demam berdarah di masing-masing negara. Dengan mengintegrasikan pencegahan inovatif ke dalam program nasional dan mengembangkan jaringan kerja sama regional, Indonesia dan Malaysia dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan ambisius nihil demam berdarah pada tahun 2030. Visi inspiratif ini menunjukkan kekuatan tindakan kolektif untuk mengatasi tantangan kesehatan bersama dan tantangan-tantangan mendesak. menentang
Selangor baru-baru ini mengalokasikan RM4 juta atau sekitar Rp14.354.960.000 dalam APBN tahun 2025 untuk pengendalian dan pencegahan demam berdarah, memperkuat komitmennya terhadap pendekatan terpadu untuk menggunakan langkah-langkah yang ada guna memberikan solusi inovatif, termasuk vaksinasi, guna mengurangi kasus individu dan tingkat rawat inap. Karena Selangor bermaksud menerapkan program vaksinasi demam berdarah di negara bagiannya, informasi dari pertemuan ini akan berperan penting dalam merumuskan strategi komprehensif untuk mengatasi ancaman kesehatan masyarakat yang muncul seperti demam berdarah.
Pertemuan antara Kalimantan Timur dan Selangor merupakan tonggak sejarah dalam membentuk kerja sama regional yang berkelanjutan dalam memerangi demam berdarah, dengan tujuan bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Asia dan sekitarnya.