Zulkiflilubis adalah pionir pembentukan badan intelijen pertama Amerika. Orang-orang menyebutnya sebagai bapak informasi di Indonesia.
Berbicara tentang Zulkifli Lubis, banyak cerita menarik dari putra kelima Aden Lubis dan Siti Rewan Nasution ini. Misalnya, dia orang Indonesia pertama yang mendapat informasi intelijen dari Rokugawa, mendirikan Badan Intelijen Negara/BIN (sebelumnya Badan Istimewa/BI), bentrok dengan TB Simatupang, dan terlibat dengan PRRI di Sumatera dan Sulawesi. .
Selain itu, pria kelahiran Aceh, 23 Desember 1923 ini dituding terlibat dalam peristiwa Sikini, meski pada akhirnya tidak terbukti. Berikut ringkasan cerita dari berbagai sumber hingga Selasa (26 November 2024).
Kisah Zulkifli Lubis yang dituduh terlibat dalam Peristiwa Sikini atau yang dikenal dengan Tragedi Sikini adalah upaya pembunuhan terhadap Presiden Sukarno pada Sabtu, 30 November 1957. Upaya pembunuhan dilakukan terhadap penghasut kemerdekaan Indonesia dengan cara pelemparan granat.
Upaya pembunuhan tersebut disebut-sebut dilakukan oleh Gerakan Anti Komunis (GAK). Selanjutnya, mantan Wakil Panglima TNI Zulkifli Lubis, mantan perwira intelijen, dituding sebagai biang keladi karena statusnya sebagai pimpinan GAK.
Mendengar peristiwa Sikini yang diduga ada kaitannya dengan GAK, Lubis segera mengetahui siapa pelakunya. Informasi itu ia dapatkan dari Ibrahim Saleh, Direktur Asrama Remaja Sumbawa di Gang Ampyun dan langsung memberitahukannya.
Mendapati Yusuf Ismail dan tiga rekannya – Sadon bin Mohammed, Tasrif bin Hussein dan Moh Tasin bin Abubakar – sebagai tersangka utama serangan granat, Lubis berasumsi dirinya akan didakwa sebagai dalang kasus Sikini. Lebih buruk lagi, dia masih buron setelah upaya kudeta tahun 1956.
Akhirnya Rubis memutuskan mengungsi ke Sumatera. Tentu saja, tak lama kemudian Nasution dan ajudan dekatnya Letkol Sukendro menuduhnya sebagai dalang granat Sikini.
Pelaku langsung ditangkap usai insiden granat tersebut. Di bawah pimpinan Mayor Datjar, Panglima Kodam Jaya, para pelaku segera ditangkap dan dieksekusi.
Nama pelakunya disebut-sebut dekat dengan Rubis. Mereka memandang Rubis sebagai tokoh penting penentang Sukarno.
Seiring berjalannya penyelidikan, peran Rubis tidak diketahui lagi. Rubis pun mengaku mengenal langsung para penyerang, namun tidak pernah memerintahkan perlawanan dengan kekerasan yang memakan korban jiwa.
“Saya kenal orang-orang, boleh ikut, tapi kalau dibilang saya perintahkan itu salah besar,” kata Lubis.
Selain itu, permintaan Rubis kepada Jaksa Agung untuk mengusut dugaan keterlibatannya dalam insiden Cicchini tidak terjawab. Kasus tersebut kemudian dibatalkan dan Rubis dibebaskan dari dakwaan.
“Masalah terselesaikan,” jawab pemerintah, sebagaimana ditulis R. Leeresa dalam PRRI Permesta: Strategi Membangun Indonesia Tanpa Komunisme.
Tragedi Sikini terjadi di Jalan Sikini No. 1, Jakarta Pusat, tempat putra dan putri Soekarno bersekolah. Itu terjadi di Perguruan Cikini pada tahun 76. Saat itu, Sukarno, orang tua Megawati Sukarnaputri dan Guntur Sukarnaputri, sedang menghadiri perayaan Dies Natalis ke-15 Sekolah Rakyat Universitas Sikini.
Saat kejadian usai dan hendak meninggalkan lokasi kejadian, Sukarno dan timnya melemparkan enam granat, lima di antaranya langsung meledak. Sukarno selamat, namun 10 orang tewas dan 48 orang luka-luka, termasuk pengawal pribadinya.
Sesampainya di istana, Sukarno langsung berpidato tentang pengeboman tersebut. Ia meminta masyarakat tetap tenang. “Tetap tenang sambil memperkuat keamanan nasional. Mari kita bersatu dalam suka dan duka,” kata Bung Karno.