JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menanggapi spekulasi kemungkinan memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell setelah menjabat pada Januari 2025. Trump bersikeras dalam sebuah wawancara bahwa dia tidak ingin menggantikan Powell.
Ketika ditanya dalam acara “Temui Pers dengan Kirsten Welker” di NBC News apakah dia akan mencopot Powell, yang akan habis masa jabatannya pada tahun 2026, Trump menjawab, “Tidak, menurut saya tidak. Saya tidak melihatnya.
Trump menambahkan bahwa menurutnya Powell, yang sebelumnya berdebat mengenai suku bunga, tidak akan diam saja.
“Saya pikir jika saya menyuruhnya (untuk mundur), dia akan melakukannya,” kata Trump kepada Welker.
Seperti diketahui selama kampanye, Trump kerap berjanji akan menurunkan suku bunga hipotek dan biaya pinjaman lainnya bagi keluarga Amerika. Agenda tersebut memicu spekulasi bahwa Trump akan kembali berselisih dengan Powell terkait kebijakan suku bunga, seperti yang ia lakukan pada masa jabatan pertamanya.
Selain itu, rencana Trump untuk menerapkan tarif yang komprehensif dapat mempersulit upaya The Fed untuk mengendalikan inflasi.
Bulan lalu, Powell mengatakan dia akan menolak untuk mundur lebih awal, dengan alasan bahwa dia atau gubernur The Fed lainnya sudah mendekati akhir masa jabatan mereka.
Sebelumnya, Powell ditunjuk oleh Trump untuk memimpin Federal Reserve pada awal tahun 2018, menggantikan Janet Yellen, yang kemudian menjabat sebagai Menteri Keuangan pada masa Presiden Joe Biden. Baydin kemudian mengangkat kembali Powell untuk masa jabatannya saat ini.
Namun hubungan antara Trump dan Powell memburuk karena Trump sering menyerang kepemimpinan Federal Reserve dan bank sentral selama masa jabatan pertamanya. Trump secara pribadi membahas upaya memecat Powell pada akhir tahun 2018 karena dia tidak senang dengan kenaikan suku bunga The Fed, di mana Trump secara terbuka menentang kenaikan suku bunga.
Trump juga mengkritik Powell selama pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020, dengan mengatakan bahwa Powell telah membuat beberapa keputusan yang buruk dan bahwa ia memiliki kekuatan untuk memecatnya.
Serangan Trump pada masa jabatan pertama terhadap Federal Reserve mematahkan praktik presiden sebelumnya yang menghindari kritik langsung terhadap bank sentral selama beberapa dekade. Karena Federal Reserve beroperasi dengan independensi hukum dan tunduk pada pengawasan kongres.
Awal tahun ini, Trump merasa dia harus bersuara mengenai keputusan The Fed, mengisyaratkan adanya pelanggaran terhadap independensi bank sentral.
Pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya pada 17-18 Desember, dengan data terbaru menunjukkan berlanjutnya pendinginan di pasar tenaga kerja AS. Pemotongan suku bunga triwulanan akan mendorong suku bunga kebijakan The Fed ke kisaran 4,25% hingga 4,50%, kisaran penuh sejak bank sentral memulai siklus pelonggaran pada bulan September.