BRUSSELS – Para diplomat Ukraina dan 32 anggota NATO bertemu hari ini (26 November 2024) di Brussels untuk membahas uji coba rudal Rusia pekan lalu.
Kamis lalu, Rusia menyerang pabrik rudal Ukraina di kota Dnipro, yang menurut Presiden Vladimir Putin sedang menguji rudal Oreshnik.
Putin mengatakan bahwa serangan rudal tersebut merupakan respons terhadap penembakan rudal jarak jauh Ukraina yang dikirim Amerika Serikat dan Inggris ke Rusia.
Pemimpin Kremlin memperingatkan bahwa Moskow mempunyai hak untuk menyerang fasilitas militer di negara-negara yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya untuk melawan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan rudal Oreshnik sebagai “serangan gila terbaru Rusia” dan menyerukan perombakan sistem pertahanan udara untuk menghadapi ancaman baru tersebut.
Kyiv menyatakan bahwa mereka berharap untuk mencapai hasil yang berarti setelah pertemuan Dewan Keamanan NATO-Ukraina.
Namun, para diplomat dan pejabat kelompok keamanan NATO menolak ekspektasi akan adanya hasil besar dari diskusi yang diadakan pada Selasa malam di markas besar organisasi tersebut di Brussels.
Yang diharapkan adalah pengulangan desakan kelompok pertahanan NATO di masa lalu bahwa pengerahan senjata baru oleh Moskow tidak akan menghentikan sekutu NATO untuk mendukung Ukraina.
AFP mengutip seorang pejabat NATO yang mengatakan, “Pertemuan ini memberikan kesempatan untuk membahas situasi keamanan di Ukraina dan akan mencakup informasi dari pejabat Ukraina melalui komunikasi video.”
Kekerasan terhadap Ukraina terjadi pada saat muncul pertanyaan mengenai masa depan dukungan Eropa Barat setelah terpilihnya kembali Donald Trump sebagai badan utama NATO, yaitu Amerika Serikat.
Trump menyatakan keraguannya mengenai kemungkinan terus menerima bantuan militer dalam jumlah besar yang diberikan Washington kepada Kiev dan berjanji akan mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perang.
“Saya tidak dapat membayangkan bahwa akan bermanfaat bagi Amerika Serikat jika membiarkan Putin meninggalkan perundingan sebagai pemenang,” kata komandan tertinggi NATO, Rob Bauer, pada hari Senin.
Di medan perang, tentara Ukraina yang lelah berjuang untuk menghentikan kemajuan tentara Rusia di timur negara itu.
NATO dan Ukraina telah membentuk dewan bersama pada tahun 2023 yang akan memungkinkan Kiev mengadakan pertemuan dengan kelompok tersebut jika dianggap perlu.