JAKARTA – Aplikasi Jajanan Jajanan Lokal (JJL) resmi diluncurkan sebagai bagian dari upaya memperkuat rantai pasok digital di Indonesia. Acara pada Jumat (20/12/2024) ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraft), Olsera dan Artotel Hotel Network dan diikuti oleh Direktorat Penerimaan Mahasiswa Baru. Langkah-langkah tersebut efektif. Kementerian Keuangan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif mulai Juli 2024.
Wakil Menteri Industri Kreatif, Irene Omar, mengatakan: “Memperkuat Ekosistem Kreatif Digital Aplikasi Jajanan Lokal (JJL) dirancang sebagai solusi digital dalam rantai pasok yang lebih efisien dan inklusif. Platform ini memungkinkan para pengusaha, terutama usaha kreatif kecil dan menengah, untuk mempercepat proses pengiriman, meningkatkan efisiensi logistik, dan memperluas akses pasar.
Digital Supply Chain merupakan salah satu program Quick Win Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Kerajinan untuk membantu meningkatkan pendapatan nasional dan merestrukturisasi perekonomian Indonesia Prabowo-Gibran Dibuat untuk mendukung pencapaian Pemerintah. Program ini dijalankan melalui proyek percontohan pasar bagi peserta profesional di bidang kuliner, kerajinan tangan, dan fashion dengan menggunakan platform Olsera.
“Ini merupakan kombinasi hebat dari berbagai pemangku kepentingan termasuk industri perhotelan, pemerintah, dan sektor swasta Olsera untuk memajukan bisnis kreatif dan inovatif di Indonesia,” kata Irene.
Aplikasi JJL diharapkan dapat menjadi bagian integral dari berkembangnya ekosistem ekonomi digital di Indonesia. “Setiap kebijakan pemerintah harus mempunyai dampak jangka panjang, peluncuran JJL adalah buktinya,” tambah Irene.
Pj Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cesep Rukendi mengatakan tujuan peluncuran aplikasi JJL adalah untuk: mendorong digitalisasi ekonomi kreatif lokal Memberi, memperkuat kerjasama perusahaan dan memfasilitasi pembiayaan, mendukung pengusaha lokal, membantu pengusaha lokal. Efisiensi logistik. Dan tentunya buka aplikasi JJL.
“Kami berharap aplikasi ini dapat menjadi bagian integral dari ekosistem rantai pasok digital Indonesia,” kata Cesep.
CEO Artotel Group Eduard Rudolph Pangkerego dalam sambutannya menyampaikan bangga menjadi bagian dari inisiatif ini. Aplikasi JJL tidak hanya menghubungkan pelaku industri kreatif dengan jaringan bisnis besar seperti hotel, tetapi juga mempercepat transformasi digital yang sangat dibutuhkan di sektor industri kreatif.
“Penerapan JJL merupakan langkah konkrit dan implementasi cepat untuk mendukung para pelaku bisnis kreatif dan kreatif di Indonesia,” kata Edward.
Co-founder Olsera, Novendy menambahkan, aplikasi JJL mencakup teknologi yang menyederhanakan proses pengelolaan dan pengiriman produk. Salah satu fungsi intinya adalah menyediakan solusi logistik digital yang praktis dan inovatif.
Demo penggunaan aplikasi juga dilakukan bersamaan dengan peluncuran. Direktur Artotel Group Olsera, Deputi Kementerian Ekonomi Kreatif, Asosiasi Hotel dan Restoran serta media massa menyaksikan kegiatan tersebut. Dengan partisipasi para pemangku kepentingan tersebut, diharapkan peluncuran aplikasi JJL dapat menjadi langkah awal dalam memberikan dampak nyata bagi transformasi ekonomi digital di Indonesia.
Angara Hyun Anujuprana, Direktur Akses Pendanaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan peluncuran aplikasi JJL menyusul peluncuran aplikasi sistem pengiriman barang digital. Hal itu akan direplikasi di beberapa grup hotel. “Kami berharap penerapan ini bisa dilanjutkan di jaringan hotel lainnya, kebetulan kami juga sudah mengundang banyak jaringan hotel lain untuk meluncurkan JJL hari ini,” kata Hyun.
Peluncuran Aplikasi Jajanan Lokal (JJL) merupakan upaya penting untuk mempercepat digitalisasi dan memperkuat rantai pasok digital di Indonesia. Melalui kolaborasi erat lintas sektor, aplikasi ini diharapkan dapat membawa manfaat signifikan bagi perusahaan, meningkatkan efisiensi pengiriman, dan mendorong inovasi di industri kreatif.