RADIO STATION Diresmikan Jokowi, Bendungan Temef Berpotensi Jadi PLTMH

RADIO STATION Diresmikan Jokowi, Bendungan Temef Berpotensi Jadi PLTMH

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef yang dibangun PT Waskita Karya (Persero) Tbk di negara bagian Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bendungan terbesar di NTT ini diyakini mampu mengairi lahan irigasi seluas 4.500 hektar (ha).

Jokowi mengatakan air adalah kunci kesejahteraan NTT. Ia mengatakan, ketersediaan air akan sangat bermanfaat bagi petani dalam budidaya padi, jagung, dan singkong.

“Tanpa air, jangan kita berpikir NTT kita akan sejahtera dan makmur. Oleh karena itu, dalam kurun waktu 10 tahun pemerintah telah membangun empat bendungan di NTT, satu bendungan Rotiklot, dua bendungan Raknamo, tiga bendungan Napun Gete, dan satu Hour Hour. Bendungan Temef di Timor Selatan Tengah,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/10/2024).

Ia menambahkan, bendungan yang dibangun sejak 2017 ini berukuran sangat besar karena memiliki daya tampung air hingga 297 hektar (ha) dan mampu menampung air sebanyak 45 juta meter kubik (m3). Ia mengatakan, Bendungan Temefe bisa meredam banjir di Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka.

Bendungan Temef dibangun dengan biaya Rp2,7 triliun. Ini untuk masyarakat NTT, kata Jokowi.

Dia memastikan Bendungan Temef akan terisi 100 persen pada Januari tahun depan. Sedangkan yang terisi saat ini baru 20 persen.

Bapak Muhammad Hanugroho, Direktur Waskita Karya, mengatakan selama 63 tahun pengalaman Waskita Karya, pihaknya telah membangun 30 proyek infrastruktur sumber daya air, antara lain bendungan, irigasi, pengendalian banjir, dan pelindung pantai. Diantaranya Bendungan Temef, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 83 PSN yang dibangun Wasquita.

Dijelaskannya, lokasi bendungan meliputi tiga desa di dua kecamatan, yakni Desa Onino dan Desa Pane Uttara, Kecamatan Onino, serta Desa Konbaki di Kecamatan Polan. Kehadiran Bendungan Temef akan bermanfaat bagi irigasi sekaligus penunjang lumbung pangan di kawasan seluas 4.500 hektare yang meliputi Daerah Pengairan (DI) Hekto dan DI Malaka.

“Pembangunan bendungan ini dilakukan dengan metode modernisasi irigasi yang mengandalkan pasokan air dari bendungan melalui inovasi dan pengelolaan irigasi. Hal ini turut meningkatkan produktivitas sektor pertanian di wilayah tersebut,” ujarnya dalam kesempatan serupa. dikenal sebagai Oho.

Ia menambahkan, manfaat bendungan tidak hanya terbatas pada peningkatan ketahanan air dan pangan nasional. Melainkan sebagai pengembangan di kawasan wisata.

“Memang hal ini dapat membantu pemerintah daerah dan negara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah. Masyarakat sebagai pelaku usaha UMKM lokal mempunyai peluang untuk lebih meningkatkan usahanya,” jelasnya.

Ia mengatakan Bendungan Temef juga berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 2X1 Megawatt (MW). Oho mengatakan bendungan yang pembangunannya dimulai pada 2017 ini mampu menyediakan air baku bagi 28.000 keluarga di Distrik Polan, Distrik Nomuti Timur di Timor Tengah Selatan, serta Kabupaten Malaka dengan debit 131 liter per detik.

“Sebagai BUMN konstruksi, Waskita Karya mempunyai peran ganda sebagai agen pembangunan dan pencipta nilai melalui proyek-proyek infrastruktur yang dibangunnya. Peran tersebut dapat memberikan dampak pembangunan yang signifikan bagi bangsa dan negara,” jelas Oho.

Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Temef terbagi dalam empat paket pekerjaan. Paket I dipimpin oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita-Bangunnusa, dilanjutkan Paket IV oleh KSO PT Waskita-Bahagia-Guntur. Sedangkan Paket II dan III dipimpin oleh KSO PT Nindya-Bina Nusa Lestari.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *