JAMBI – Pemerintah Negara Bagian Jambi mengoptimalkan keterbatasan lahan untuk mengendalikan inflasi, sebagai langkah konkrit menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi.
Hal itu terungkap saat musim panen padi bersama Gabungan Petani Rukun Jaya di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Iambi Sri Purwaningsih menyampaikan pentingnya program gerakan Payo Menana untuk meningkatkan produksi barang-barang penyumbang inflasi seperti cabai, bawang merah, dan beras.
Gerakan ini diharapkan dapat diadopsi secara luas oleh masyarakat. Keterbatasan lahan di Kota Jambi dapat diatasi dengan mengoptimalkan ruang pekarangan.
Diantaranya, mereka memanfaatkan polibag untuk menanam berbagai komoditas pertanian yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Langkah ini akan membantu menstabilkan harga pangan, apalagi mengingat terbatasnya lahan untuk bercocok tanam di Kota Jambi,” kata Sri Purwaningsih, dikutip Kamis (17/10/2024).
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Forkopimda, serta pihak terkait seperti BPS dan Bank Indonesia, dalam menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan.
“Pada September 2024, inflasi Negara Jambi tercatat sebesar 1,65%, lebih rendah dibandingkan inflasi Provinsi Jambi yang mencapai 1,95% dan inflasi nasional sebesar 1,84%,” imbuhnya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara berbagai pihak.
Sri menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPRD Kota Iambi atas investasi dukungan terhadap pertumbuhan anggaran pengendalian yang juga mengalami pertumbuhan signifikan dari Rp 6,8 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 14,4 miliar pada tahun 2024.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menjaga stabilitas harga komoditas, khususnya bahan bakar yang berkontribusi terhadap inflasi.
“Mudah-mudahan kegiatan pertanian seperti menanam padi di dataran rendah dan pertanian perkotaan bisa berkelanjutan. Semoga ketergantungan terhadap pasokan luar negeri bisa dikurangi,” ujarnya.