JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addinjauharudin mengatakan Indonesia bisa menjadi keranjang pangan dunia asalkan pemerintah melakukan pendekatan kebijakan dan partisipasi masyarakat.
Hal itu diungkapkannya saat penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama pengembangan usaha untuk mendukung ketahanan pangan nasional antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan pimpinan pusat gerakan pemuda Ansor di Jakarta.
“Indonesia adalah negara yang kaya, sumber daya alamnya melimpah. “Kita bisa menjadi keranjang pangan dunia asalkan masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam seluruh kebijakan terkait pangan,” kata Addin dalam siaran persnya, Minggu (27/10/2024).
Sayangnya, kekayaan sumber daya alam berbanding terbalik dengan masih rendahnya ketahanan pangan nasional. Addin mengatakan, Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara dalam hal ketahanan pangan. “Itu fakta yang harus kita terima, tahun 2022 kita masih kalah dibandingkan Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina,” ujarnya.
Dikutip dari Global Foot Safety Index (GFSI), Indonesia mendapat skor 59,2. Sedangkan Singapura mendapat skor 77,4; Malaysia 70,1; Thailand 64,5; Vietnam 61.1; dan Filipina 60,1. Secara global, Indonesia menempati peringkat 69 dari 113 negara.
“Ke depan saya rasa perlu adanya penguatan kerja sama, terutama keterlibatan masyarakat yang lebih aktif agar kebijakan terkait pengembangan pangan mencapai tujuan,” ujarnya.
“Salah satu tujuan kerjasama dengan PT Pupuk Indonesia adalah untuk menjamin ketahanan pangan, dan menjadikan Indonesia sebagai keranjang pangan dunia, seperti yang disampaikan Pak Prabowo kemarin,” imbuhnya.
Sementara itu, langkah tersebut akan menjadi langkah awal Ansor untuk berkontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan. Addin mengatakan, sektor perkebunan dan pertanian merupakan bagian dari keseharian kader Ansor.
“Mereka bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, sebagai nelayan. Inilah kekuatan Ansor. Selain itu, terdapat badan usaha yang kini eksis di lingkungan Ansor. “Hal ini sangat memudahkan kita untuk menjadi bagian dalam menciptakan ekosistem pangan yang kuat bagi Indonesia,” ujarnya.
Belum lagi, lanjut Addin, dengan peralatan kelembagaan yang menjangkau desa-desa akan memudahkan akses terjangkau masyarakat untuk memperoleh pangan atau produk yang beragam, bergizi dan bergizi.