RIYADH – Otoritas Kerajaan Arab Saudi telah mengeksekusi enam warga negara Iran yang dituduh terlibat perdagangan narkoba.
Kementerian Dalam Negeri di Riyadh mengumumkan eksekusi tersebut pada hari Rabu tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu penangkapan, persidangan dan eksekusi terhadap enam warga Iran.
Berdasarkan laporan Saudi Press Agency (SPA), pada Kamis (1/2/2024), eksekusi tersebut terjadi di Dammam, kawasan sepanjang pantai Teluk Persia.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan enam warga negara Iran sebelumnya telah dijatuhi hukuman mati karena keterlibatan mereka dalam penyelundupan ganja ke negara kerajaan tersebut.
Arab Saudi telah mengeksekusi 330 orang sejauh ini pada tahun 2024, jumlah tertinggi dalam beberapa dekade, meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan pada tahun 2022 bahwa hukuman mati akan terbatas pada kasus pembunuhan berdasarkan visinya tentang kerajaan yang dimodernisasi.
Namun, angka eksekusi terbaru, yang dikumpulkan oleh kelompok hak asasi manusia Reprieve dan diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan peningkatan tajam dari 172 eksekusi tahun lalu dan 196 eksekusi pada tahun 2022. Reprieve yakin ini adalah jumlah tertinggi yang pernah tercatat hingga saat ini.
Sebagai bagian dari rencana Visi 2030, kerajaan ini menginvestasikan miliaran dolar untuk memproyeksikan citranya sebagai pusat pariwisata dan hiburan dunia.
Menurut Pusat Hak Asasi Manusia Abdorrahman Boroumand yang berbasis di Washington di Iran, Republik Islam Iran mengeksekusi setidaknya 930 orang selama tahun 2024.
Angka eksekusi pada tahun 2023 dan 2022 masing-masing sebanyak 811 dan 579 orang.
“Komunitas internasional harus mengadopsi respons terpadu, konsisten, transparan dan efektif untuk melindungi target dan meminta pertanggungjawaban Iran dan negara-negara lain yang mengikuti jejaknya,” kata laporan badan tersebut.