Program Makan Bergizi Gratis Dimulai: Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045

Program Makan Bergizi Gratis Dimulai: Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045

JAKARTA – Belum genap 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, program makan bergizi gratis akan dimulai di 190 titik di 26 provinsi.

“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari, di hari ke 78 Pak Prabowo menjadi presiden, program MBG sudah dimulai.” Hal ini merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia, pertama kalinya Indonesia mempunyai program gizi berskala nasional. Berlaku untuk bayi, anak sekolah, ibu hamil, dan pelajar hamil,” kata Presiden RI Hasan Nasbi, Minggu (5/1/2025).

Diungkapkannya, informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan 190 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG siap beroperasi.

Masakan ini tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Setiap dapur MBG diawaki oleh chef SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pemantauan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

Selain memastikan kecukupan nutrisi di setiap unit MBG, SPPG juga bertugas melakukan pengawasan ketat terhadap standar kebersihan, pengelolaan makanan, dan pengolahan limbah di setiap dapur MBG.

“BGN berkomitmen untuk mengurangi sampah. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan saji dirancang dengan material stainless steel yang higienis dan dapat digunakan kembali,” jelasnya.

Sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo, lanjut Hasan, pemerintah tidak mengambil libur tahun baru, bahkan pada hari Sabtu dan Minggu, untuk menjamin kelancaran program MBG.

Peluncuran program tersebut juga bertepatan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar sebagian besar sekolah pada minggu ini.

Pemerintah menjadikan kesiapan dapur MBG sebagai prioritas utama agar pelayanan berjalan maksimal. Tahap pertama, 190 dapur MBG dimulai Senin ini, dan jumlahnya akan terus bertambah setiap hari.

Target 937 dapur MBG diharapkan dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan bertahap sesuai kesiapan masing-masing sektor.

Antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Saat ini terdapat 140 UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program MBG dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah. Ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya telah mengajukan dan sedang menjalani proses evaluasi.

Pemerintah memastikan tidak dipungut biaya apapun dalam proses pendaftaran mitra kerja. Informasi lengkap mengenai kerjasama dan persyaratan pendaftaran dapat diakses melalui sistem pendaftaran terpadu di website resmi bgn.go.id.

Perekonomian lokal dipastikan akan bergerak signifikan ke arah yang lebih baik karena program MBG melibatkan petani, peternak, dan UMKM lokal.

Diharapkan akan banyak terjadi kolaborasi multisektoral. Unit usaha dapat beroperasi di daerah, seperti koperasi, BUMDes, Copontrain dan lain-lain. Semua bertujuan untuk memastikan anak Indonesia tumbuh berkualitas menuju Indonesia Emas 2024.

“Selain menjadi penerima manfaat, program MBG juga akan menjadi penggerak perekonomian yang luar biasa.” Semoga seluruh pihak yang terlibat dapat mengambil manfaat positif dari program ini,” kata Hasan Nasbi.

Pada Januari hingga Maret 2025, program MBG diharapkan dapat menjangkau tiga juta penerima manfaat, antara lain balita, santri, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan menyusui. Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.

“Jumlah ini secara bertahap meningkat hingga mencapai target 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029,” ujarnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didukung alokasi anggaran Rp71 triliun dari APBN 2025 merupakan program pertama dari Program Cepat Hasil Terbaik (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Program ini dirancang untuk melayani ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan pelajar di semua jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Pertama, baik umum, kejuruan, dan agama.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *