JAKARTA – Ketua Fraksi PAN DPR sekaligus Ketua Panitia Sarasehan PAN Putri Zulkifli Hasan menekankan pentingnya mewujudkan swasembada pangan. Sebab kemandirian gizi merupakan pilar utama kedaulatan negara.
Hal tersebut disampaikan Putri saat memberikan sambutan pada Sarasehan PAN bertajuk “Batas Perwujudan Kedaulatan Pangan” yang digelar pada 19-21 Desember 2024 di Hotel Shangri-La Surabaya.
Acara ini dihadiri lebih dari 1.300 kader PAN dari seluruh Indonesia, baik anggota kabupaten, kota, provinsi, dan DPRD-DPRD.
Putri Zulkifli Hasan menekankan pentingnya isu ini sebagai upaya mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan dalam lima tahun ke depan.
“Kemandirian gizi merupakan pilar utama kedaulatan negara. Workshop ini bertujuan untuk mempersiapkan seluruh kader PAN agar tangguh mendukung program pemerintah di daerahnya masing-masing,” kata Putri, Jumat (20/12/2024).
Menghadapi Wakil Gubernur Jatim, Putri mengatakan workshop ini dirancang tidak hanya sebagai peluang peningkatan kapasitas kader, namun juga sebagai stimulus perekonomian Kota Surabaya melalui pembelian oleh-oleh produk UMKM.
Penataan ini mendapat antusiasme yang besar dari para kader PAN, terbukti dengan jumlah peserta yang melebihi ekspektasi panitia. Putri menegaskan, kekuatan kader dan komitmen terhadap partai menjadi kekuatan utama PAN. Solidaritas ini menunjukkan kader PAN dari Sabang hingga Merauke sangat mendukung visi besar dan program pemerintahan partai, tambahnya.
Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini diresmikan oleh Ketua Umum PAN. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh para anggota Kabinet Merah Putih, seperti Menteri Rakyat, PDT, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, Menteri Lingkungan Hidup, Wakil Menteri Perhubungan, dan Wakil Menteri Perdagangan. Dalam Negeri, Wakil Menteri Transmigrasi dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kader PAN dalam mendukung swasembada pangan dan pengabdian kepada masyarakat.