TOKYO – China saat ini menguasai industri perangkat lunak (chip) yang mengkhawatirkan negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Canon mengatakan telah mengirimkan unit pertama peralatan litografi generasi berikutnya ke perusahaan semikonduktor terkemuka AS, memperkenalkan teknologi manufaktur baru yang akan mengurangi biaya dan konsumsi daya.
Mesin litografi nanoimprint akan disumbangkan ke Texas Electronics Institute, sebuah konsorsium yang mencakup Universitas Texas di Austin, Intel dan perusahaan chip lainnya, serta organisasi sektor publik dan akademik.
Asia Nikkei melaporkan pada Selasa (1/10/2024) perangkat tersebut akan digunakan oleh pembuat chip untuk penelitian dan pengembangan.
Pembuatan semikonduktor biasanya melibatkan pembuatan pola menggunakan fotolitografi, di mana pola diproyeksikan ke wafer berlapis resin dengan paparan cahaya yang kuat. Di sisi lain, peralatan litografi nanoimprint mencetak pola ke dalam resin.
Canon telah mengembangkan teknologi ini sejak tahun 2014. Penjualan peralatan tersebut, yang dikembangkan melalui kemitraan antara Kioxia dan Dai Nippon Printing, dimulai pada Oktober lalu.
Meskipun perangkat fotolitografi dilengkapi dengan beberapa lensa atau cermin, perangkat nanoimprint Canon memiliki desain sederhana yang menggunakan daya sepersepuluh lebih sedikit.
Perangkat ini juga dapat membuat sirkuit tiga dimensi yang kompleks dengan satu cetakan dan dapat menangani sirkuit sangat tipis yang digunakan dalam chip logika tingkat lanjut.
Menurut Kazunori Iwamoto, wakil manajer umum produk optik Canon, perusahaan menargetkan menjual 10 hingga 20 unit per tahun dalam tiga hingga lima tahun.
Terdapat beberapa kendala dalam meluasnya penggunaan litografi nanoimprint, termasuk upaya penggunaan teknologi yang lebih canggih untuk mencegah masuknya partikel debu kecil yang dapat menyebabkan kerusakan.
Bermitra dengan perusahaan lain untuk mengembangkan bahan produksi yang didukung oleh teknologi ini juga akan menjadi kunci bagi Canon.