Demi Kesejahteraan Nelayan, Bahlil Dorong Percepatan Izin Pembangunan SPBUN

Demi Kesejahteraan Nelayan, Bahlil Dorong Percepatan Izin Pembangunan SPBUN

Balikpaban – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan persetujuan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) harus dipercepat. Hal itu ditegaskan Bahlil demi keselamatan para nelayan di pesisir pantai Tanah Air.

SPBUN 68.76103, Mangar Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur meninjau langsung pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BPM) ke masyarakat pesisir. Peninjauan tersebut juga memastikan kebutuhan pangan nelayan lancar menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Setelah saya mengunjungi smelter, hari ini saya juga mengunjungi lokasi penangkapan gas agar para nelayan bisa mendapatkan makanan menjelang Natal dan Tahun Baru. Saya sangat senang melihat kondisi masyarakat di sini,” kata Bahlil. Satuan Pelaksana V Balikpapan.

Dalam kunjungannya, Bahlil mendengar langsung keinginan para nelayan yang mencari tambahan pasokan pangan untuk kebutuhannya. Menyikapi hal tersebut, pemerintah berkomitmen untuk mempersingkat proses izin mendirikan bangunan di SPBUN agar industri di wilayah pesisir dapat segera memenuhi kebutuhan tersebut.

“Ada pertanyaan dari mereka yang harus dilakukan, bahkan koreksi permohonan resmi pendirian SPBU. Saya memahami perasaan itu karena keluarga saya juga seorang nelayan,” kata Bahlil.

Menteri Investasi periode 2021-2024 ini menegaskan, fokus pemerintah terhadap kebutuhan nelayan bukan hanya akses energi, namun juga dukungan terhadap terpeliharanya penghidupan masyarakat pesisir. Kehadiran SPBUN di Balikpapan sendiri dinilai Bahlil akan memberikan manfaat langsung kepada para nelayan.

Erwan (43), anggota Kelompok Usaha Ikan Bersatu (KUB), mengatakan rencana tersebut membantu mengatasi hambatan akses pangan. Namun, Erwan yakin dengan menambah kuota yang ada, para nelayan bisa lebih sering melaut.

“Kami dari KUB Nelayan Bersatu menyadari manfaat dari SPBU ini. Namun kami minta jumlahnya diperbanyak agar bisa melaut dua kali dalam sebulan,” kata Erwan.

Untuk mengatasi kekurangan pangan, lanjut Erwan, para nelayan terkadang membeli stok dari sesama nelayan. “Kami membeli nelayan non laut dengan harga yang sama dengan SPBUN sehingga kami bisa melaut dua kali sebulan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” tambah Erwan.

Sekadar informasi, SPBUN merupakan inisiatif pemerintah untuk memberikan akses kepada nelayan di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, telah dibangun 415 SPBUN di berbagai wilayah pesisir. Berdasarkan data Kementerian ESDM, SPBUN 68.76103 penyaluran bahan bakar solar jenis tertentu (JBT) di Balikpapan hingga November 2024 mencapai 895 kiloliter atau 91,42 persen dari total alokasi 979 kiloliter. Hal ini menunjukkan adanya upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi para nelayan.

Menurut pemerintah, percepatan pembangunan SPBUN diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keselamatan nelayan, sekaligus meningkatkan keamanan nasional di bawah arahan Presiden RI Prabowo Subianto di Asta Chita.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *