JAKARTA – Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Alexander Sambar mengatakan konten terkait pornografi menjadi salah satu prioritas pengawasan direktorat yang dipimpinnya.
“Salah satu prioritasnya adalah pengawasan terhadap pornografi,” kata Sambar di Jakarta, Senin.
Sambar mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan beberapa penyedia sistem elektronik, termasuk Telegram, dalam upaya menekan peredaran konten pornografi di ruang digital.
“Tentunya kami akan menghubungi semua pihak. Itu saja untuk saat ini,” kata Sabar.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Kebijakan Digital Meutya Hafid meminta Sabar menindak berbagai kejahatan di ruang digital seperti perjudian online, kejahatan keuangan, perdagangan manusia, dan pornografi secara transparan.
“Saya berpesan perjudian online dan kejahatan online ilegal, serta kejahatan keuangan lainnya, termasuk pornografi, termasuk perdagangan manusia di ruang digital, dilakukan dengan baik dan tetap transparan dan terbuka. Informasi harus disampaikan kepada masyarakat melalui media komunikasi massa. ,” kata Meutya.
Divisi Reserse Siber (Ditressiber) Polda Metro Jaya memang berhasil mengungkap kasus jual beli konten video porno melalui aplikasi Telegram.
Ditressiber Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial RYS (29) yang memperdagangkan, menampilkan, menggunakan, memiliki, dan menyimpan produk pornografi, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta. . , Kamis (01/09).
Ade Ary menjelaskan, tersangka ditangkap di kawasan Jalan Gunung Bromo Raya, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Dia menambahkan, penyidik juga menerima sejumlah barang bukti terkait kasus tersebut.
“Di tangan tersangka, penyidik menemukan 1.029 konten atau informasi elektronik berupa gambar, berupa video yang diduga mengandung konten asusila atau melanggar norma kesusilaan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, di antara barang bukti video yang diperoleh adalah video porno anak di bawah umur.
“Beberapa video melibatkan anak-anak di bawah 18 tahun. Saat ini masih dalam proses, mohon meluangkan waktu,” kata AdeAry.