Mengenal Child Grooming dari Latifah X, Mama Muda yang Punya 7 Anak dengan Suami Berjarak 21 Tahun

Mengenal Child Grooming dari Latifah X, Mama Muda yang Punya 7 Anak dengan Suami Berjarak 21 Tahun

JAKARTA – Foto remaja putri bernama Latifa menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Wanita asal Yogyakarta ini diketahui membesarkan tujuh anak sendirian karena suaminya menderita tetanus. Ia juga sangat vokal di akun X @niki_tipaah​​​​​​​ dan komunitas media sosial X.

Situasi tak tertahankan yang dialami Latifa, banyak netizen yang mulai menggali informasi tentang Latifa dan keluarganya. Ada tweet berkesan yang dibagikan Latifah kepada X, di mana ia mengatakan bahwa suaminya memanggilnya “oh”.

“Tuan, mengapa Anda memilih saya?” tanya Latifah kepada suaminya mengutip cuitan Hari X, Senin (23/12/2024).

Suamiku menjawab, “Pamanku hanya ingin menikah dengan orang tuaku.” Latifah menjawab, “Saya pintar.” Suamiku menjawab, “Itu pintar untuk anak-anak.” Latifah menjawab, “Ya Tuhan, rasanya seperti 21 tahun antara suami dan istri.”

Dari situlah media menyebut Latifah mungkin sedang mengalami fenomena yang disebut dengan “child grooming”. Tapi apa arti sebenarnya dari perawatan anak, dan apakah ini benar-benar terjadi pada Latifah?

Kehidupan Latifah Latifah adalah seorang ibu berusia 31 tahun yang menikah dengan suaminya yang berusia 39 tahun pada usia 18 tahun. Pernikahan ini dikaruniai keduanya dengan tujuh orang anak, tiga laki-laki dan empat perempuan.

Kesaksiannya X memberikan gambaran situasi keluarga yang sangat cemas, dengan anak-anak yang sering merusak barang-barang seperti permadani dan lemari, serta dianggap tidak dapat dipertahankan.

Bahkan, banyak orang yang memposting tentang kondisi bangunan tiga lantai tersebut, antara lain tembok lapuk dan kulit hitam, tangga berbahaya, dan lantai beton gundul. Hal ini menimbulkan banyak keraguan dalam kehidupan Latifah dan keluarganya.

Lalifa punya pengalaman dalam mengasuh anak. Salah satu yang paling banyak ditonton warganet adalah Lalifa diduga terlibat dalam mengasuh anak. Hal ini terjadi karena perbedaan usia yang jauh antara Latifah dan suaminya. Latifah menikah pada usia 18 tahun, namun suaminya yang berprofesi sebagai terapis pijat saat itu berusia 39 tahun. Beberapa komentar netizen menyebut pernikahan ini bisa menunjukkan manipulasi dan ekses yang dilakukan suaminya terhadap Latifah di masa lalu.

Salah satu cuitan yang dibagikan Latifah dan X bercerita tentang percakapannya dengan sang suami. Ketika Latifah bertanya kepada suaminya mengapa dia memilihnya, dia menjawab bahwa dia memilihnya karena dia “sangat gila” dan mudah dikendalikan. Tanggapan tersebut mendapat banyak kecaman dari netizen yang khawatir dengan kondisi mental dan emosional Latifah.

Apa riasan anak-anak? Menurut situs NSPCC (Masyarakat Nasional untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Anak), perawatan anak adalah tindakan memanfaatkan orang dewasa untuk menciptakan kepercayaan pada seorang anak atau remaja karena menggunakan atau melakukan kekerasan seksual yang dilakukan dengan cara

Proses ini bertahap dan memakan waktu lama, karena pelaku berusaha mendapatkan kepercayaan tidak hanya dari korban, tetapi juga orang tua dan pengasuh korban. Dalam kasus Latifa, ayahnya sejak awal tidak menerima pernikahannya, namun ibu Latifa membantunya menyerahkan dokumen ke KUA.

Pengasuh Anak Langkah pertama seorang perawat anak adalah memilih target audiens berdasarkan kerentanan mereka. Anak-anak yang tinggal di lingkungan terpencil, jauh dari pengawasan orang dewasa, atau pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga, lebih besar kemungkinannya terkena penyakit menular. Pelaku kemudian berusaha mendekatkan diri kepada korban dengan memberikan perhatian khusus, hadiah, dan dukungan. Dalam beberapa kasus, pelaku bisa mendapatkan kepercayaan dari orang tua atau wali anak sehingga memudahkannya melakukan perbuatan tersebut.

Netizen dan Harapan Bantuan Kesejahteraan Sosial Latifa mengatakan, otoritas kesejahteraan sosial harus turun tangan untuk membantu kondisi mental Latifa yang diyakini menyedihkan karena tanggung jawabnya sebagai ibu muda dengan tujuh orang anak.

Seperti yang dikatakan @Widino, “Dia butuh bantuan! Saya mencari ceritanya pagi ini dan menemukan bahwa dia tidak hanya mengalami baby blues, tetapi ada tanda-tanda PPD atau depresi pascapersalinan. Kami sampai pada kesimpulan bahwa ada peluang.”

Ceritanya berlanjut: “[Dia] korban penitipan anak, tidak siap menikah muda, terpaksa mengasuh tujuh anak kecil, yang ada di lemari.

Cerita lain juga berharap ada yang bisa membantu ibu muda ini. Ceritanya terungkap @wahkerensih.

“Jika ada orang dekat keluarga ini, mungkin bisa menghubungi pihak berwajib atau membantu ibu tersebut, karena ini bukan lagi perkara sepele,” ujarnya.

Jawaban Latifah: Saking banyaknya opini masyarakat terhadap hidupnya, Latifah akhirnya memberikan jawaban soal X. Ia mengaku baik-baik saja meski ia tahu hidupnya jauh dari kata sempurna. Meski Latifah mengapresiasi perhatian netizen, ia juga menegaskan bahwa hidupnya tidak bisa dinilai dari apa yang dilihat di media sosial.

Dalam beberapa cuitannya, Latifah menjelaskan bahwa dirinya berusaha semaksimal mungkin untuk mendidik anak-anaknya, meski seringkali membuat frustasi. Ia juga mengatakan bahwa ia sering berteriak ketika lelah, namun ia selalu berusaha untuk tidak bersikap jahat kepada anak-anak. Istrinya selalu mengingatkannya untuk berbicara pelan untuk mengajar anak-anak.

Latifah juga mengungkapkan rasa tidak sukanya terhadap media yang hanya melihat kehidupan masyarakat tanpa memahami kebenarannya. Ia merasa banyak orang yang menilai tanpa mengetahui terlebih dahulu apa yang ia alami sehari-hari.

MG/Rusfiya Rahmadiena

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *