Arab Saudi Bekukan Tawaran Gabung BRICS, Ancaman Tarif Trump Berhasil?

Arab Saudi Bekukan Tawaran Gabung BRICS, Ancaman Tarif Trump Berhasil?

JAKARTA – Arab Saudi dilaporkan menangguhkan tawarannya untuk bergabung dengan BRICS, menurut kantor berita Rusia Interfax dan dikutip firstpost.com. Kantor berita tersebut mengutip Yuri Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, yang mengatakan bahwa Rusia telah menangguhkan keanggotaannya di BRICS.

Rusia saat ini memegang kepresidenan BRICS. Kelompok ini mendominasi perdebatan di kalangan geopolitik selama setahun terakhir. Aliansi ekonomi ingin sepenuhnya mengubah status ekonomi internasional.

Secara khusus, koalisi lebih lanjut menargetkan upaya untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada dolar AS. Pendekatan ini bertujuan untuk mempromosikan mata uang domestik dan menantang kedaulatan Barat.

Sebagian besar dari hal ini adalah upaya ekspansi yang sedang berlangsung. Dua tahun lalu, Aliansi awalnya mengundang enam negara, dan empat negara menerima dan berkembang untuk pertama kalinya sejak tahun 2001. Arab Saudi, salah satu negara utama yang telah menerima, tampak ragu-ragu untuk melanjutkan. tujuan.

Aliansi BRICS membuat Arab Saudi menangguhkan keanggotaannya di tengah ancaman tarif Trump. Awal tahun ini, Donald Trump mengeluarkan peringatan yang mengerikan kepada negara-negara BRICS. Secara khusus, ia mengancam akan mengenakan pajak 100% pada anggota klub jika mereka melanjutkan agenda penghematannya.

Sikap ini membuat negara-negara seperti India menegaskan kembali bahwa mereka tidak berniat menyingkirkan dolar AS. Kini Arab Saudi pun mengikuti jejaknya.

Menurut Watcher Guru, meskipun terdapat ancaman-ancaman ini, penasihat kebijakan luar negeri Rusia Yuri Ushakov mencatat bahwa Arab Saudi saat ini tidak berupaya untuk bergabung dengan BRICS. Jalan menuju keanggotaan BRICS nampaknya selalu penuh keraguan bagi negara Timur Tengah. Rencana Trump tampaknya menjadi hambatan bagi upaya tersebut.

Perkembangan terkini menunjukkan bahwa negara tersebut kemungkinan besar tidak akan menjadi bagian dari kelompok baru ini. Hal ini dapat dilihat sebagai kemenangan atas upaya pemerintahan Trump untuk mengamankan status dolar AS. Namun BRICS menyambut 13 negara mitra tambahan pada tahun 2024, sehingga tidak ada kekurangan peminat secara global.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *