Berakhirnya perundingan antara Minahasa dan para pemimpin daerah Belanda memaksa mereka untuk berhati-hati. Kaum Wallach atau tokoh daerah setempat bersiap menghadapi kemungkinan serangan pasukan Belanda.
Konsolidasi kekuatan dilakukan dengan mengirimkan pasukan ke Tondano untuk memperkuat pasukan yang ada. Pemimpin pasukan Tiwu dari Valak Tondano memutuskan dibantu oleh Wailantukan, Walalangi, Rumapar dan Rumbabi.
Mereka mengirim utusan ke Filipina melalui Atep untuk mendapatkan senjata. Situasi saat ini di Filipina mendukung tujuan dan sasaran MINASA
Pada saat yang sama, pihak Inggris yaitu Raffles melancarkan kampanye invasi untuk memperluas pengaruh di Kepulauan Filipina dari Kepulauan Sulu di Filipina selatan.
Berdasarkan Sejarah Nasional Indonesia IV: Penjajahan Indonesia, Dubes membawa Minawanu, bertukar senapan, meriam, dan amunisi.
Konflik bersenjata pertama antara Minasa dan Belanda terjadi di Tonsa Lama. Sebelumnya dalam serangan mendadak, Koya menangkap dan membunuh mantan pemimpin Korompis dan membakar desa Koya.
Serangan terhadap Tatar terus berlanjut tanpa menemui perlawanan berarti. Pasukan yang dipimpin oleh Letjen. Jacob Helder membuka jalan bagi pasukan Levi Sanders untuk melanjutkan serangan ke Old Tonsa. Sekelompok kecil pasukan Minahasa yang membangun pertahanan berusaha menghentikan kedatangan pasukan Belanda.
Di Tataran, pasukan Belanda mendirikan markasnya. Karena kekuatan yang tidak seimbang, pasukan Minahasa tidak mampu menahan gerak maju pasukan Belanda. Beberapa tentara Belanda pergi ke Tambaran dan memblokir sungai.
Pasukan Minahasa mengetahui bahwa Belanda telah membangun benteng di Tataran. Pertahanan Belanda dihujani tembakan dengan menggunakan meriam kaliber 6 pon. Serangan tersebut mengagetkan pasukan Belanda yang tidak menyangka pasukan Minahasa mempunyai senjata tersebut.
Sebelumnya mereka mengira akan menghadapi senjata konvensional (senjata dalam) dalam pertempuran. Serangan tersebut mengakibatkan mundurnya pasukan Belanda di dekat Danau Tondano.
Serangan ini mengubah rencana penyerangan Belanda. Prediger mengirimkan utusan ke Minawanua dan mengundang para pemimpin Minahasa untuk bertemu karena pasukan Minahasa sedang menekan Belanda.