TUHAN. Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Atang Trisnanto dan Annida Allivia, diyakini punya empat keunggulan dibandingkan rivalnya. Empat keunggulan seperti program, jumlah, elektabilitas, dan dukungan partai politik dinilai menjadi modal paslon nomor urut 2 memenangkan Pilwalkot Bogor.
Kota Bogor akan menyelenggarakan pesta demokrasi pada 27 November 2024 untuk memilih pemimpin kota lima tahun ke depan. Tahun 2024 di Bogor dianggap sebagai tahun generasi muda.
Bogor G., komentator politik dan dosen Universitas Juanda (Unida). Horis Seran mengatakan, pemilih muda kini mendominasi dan menentukan nasib kota Bogor ke depan. Seran mengatakan remaja berusia 17 hingga 39 tahun masih mengubah sikap mereka terhadap pilihan, dan itulah yang menjadi fokus Atang-Annida.
“Atang-Annida cukup jelas melihat ceruk pemilih muda. Mereka lebih fokus pada pendidikan dan kesempatan kerja yang familiar dalam kehidupan mereka sehari-hari,” kata Seran, Selasa (5/11/2024).
Keluarga tunggal, program master tunggal, infrastruktur sekolah, 40.000 lapangan kerja, dan ekonomi kreatif dapat menarik pelajar muda dan pencari kerja. Dari segi jumlah, Atang-Annida juga diyakini lebih mampu menjangkau seluruh lapisan pemilih.
Di mata orang tuanya, Atang dinilai sebagai calon pemimpin yang mumpuni. Atang dicirikan sebagai orang yang ahli dalam birokrasi dan organisasi.
“Pak Atang kuat dalam mesin politiknya. Karyanya bersifat kolegial dan bisa dilihat masyarakat,” kata Seran.
Sedangkan Annida menempatkan dirinya pada posisi anak muda dalam konteks masa kini dan mengetahui keinginan anak muda. Faktor lainnya adalah elektabilitas Atang-Annida yang terus meningkat menjelang hari pemilu.
Seran meyakini Atang-Annida didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai akar rumput kuat yang kader-kader pribadinya sudah berkembang atau terlatih dan mampu membujuk masyarakat.
“Itulah mengapa basis dukungan mereka tidak berubah. Sebagai referensi, PKS memenangkan dua pemilu parlemen terakhir. Itu sebabnya jadwal pemilu secara bertahap meningkat menjelang pemilu. Karena ada juga pasangan calon yang awalnya perolehan suara tinggi, kini turun,” imbuhnya.
Kekuatan keempat adalah hubungan pemerintah dan DPRD. Komentator politik Isep Insan menilai pasangan Atang-Annida yang didukung partai dominan di legislatif lebih unggul dibandingkan PKS sebagai partai pemenang legislatif 2024.
Ia menggambarkan hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif sebagai mitra kerja untuk membangun Kota Bogor yang lebih baik di masa depan. Sebab, menurutnya, peran dewan sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam konteks kekuasaan, Isep menilai tidak baik kekuasaan eksekutif dan legislatif didominasi oleh satu partai. Sejauh menyangkut kepentingan umum, memang diperlukan banyak kemitraan.
“Kalau kutipannya untuk kepentingan publik lebih besar, mungkin nanti akan ditindaklanjuti melalui jalur dengar pendapat atau media,” kata guru besar Universitas Pacuan ini.
Ia menegaskan, perpaduan kekuasaan legislatif dan eksekutif yang harmonis dinilai lebih bermanfaat bagi kepentingan masyarakat secara keseluruhan, tanpa saling mencampuri urusan masing-masing. “Dalam konteks pengambilan keputusan pengentasan kemiskinan jelas masyarakat diuntungkan,” tutupnya.