Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Dinilai Mampu Atasi Pengangguran

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Dinilai Mampu Atasi Pengangguran

JAKARTA – Pemerintah terus mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan fokus pada pengembangan industri hijau dan inovasi digital berkelanjutan. Pemerintah terus berupaya menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi setiap warga negara melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Tingkat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun ini adalah 62,5 persen, dan masih ada 37,5 persen yang harus dicapai. Tentunya agar tujuan tersebut dapat tercapai, semua pihak harus memenuhi komitmennya dan bekerja sungguh-sungguh untuk mencapai seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030.

Mencapai tujuan ini tidaklah sulit jika kerja sama lintas sektoral diperkuat, yang melibatkan pemerintah, sektor bisnis dan keuangan, lembaga pendidikan, komunitas pemuda, sektor amal, dan masyarakat sipil. Kemitraan ini menciptakan ekosistem yang mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkualitas tinggi.

Termasuk memastikan pembangunan berkelanjutan. Pentingnya kolaborasi terletak pada kemampuan menggabungkan sumber daya dan inovasi, meningkatkan efisiensi dan mencapai tujuan bersama secara efektif.

Selama lebih dari 31 tahun, Dompet Dhuafa telah mengembangkan program pemberdayaan berkelanjutan sebagai organisasi amal yang mencerminkan semangat baik masyarakat Indonesia dan mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dengan berpegang teguh pada lima pilar program pemberdayaannya: ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial kemanusiaan, advokasi dan budaya, Dompet Dhuafa berupaya memberikan peluang nyata dan layak kepada masyarakat.

Langkah ini sejalan dengan semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tingginya pengakuan atas Sustainable Development Goals Action Award yang diterima Dompet Dhuafa selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2022. Tahun ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia mendapat ucapan terima kasih atas intervensi programnya. Pengajaran dan Pelatihan Vokasi di Institut Kemerdekaan Dompet Dhuafa (IKDD).

“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada Wakil Presiden RI dan Bappenas Dompet Dhuafa melalui program Lembaga Kemerdekaan, sebuah program yang bermanfaat bagi masyarakat melalui inovasi dan keberlanjutan. Saya berharap ini terus mengembangkan kegiatan yang lebih baik lagi bagi masyarakat luas. . Ahmed Juwaini, Ketua Dompet Dhuafa, Selasa (22/10/2024).

Ide berdirinya Lembaga Kemerdekaan bermula dari keprihatinan Dompet Dhuafa terhadap dua persoalan bangsa, yakni kemiskinan dan pengangguran. Di sisi lain, angka putus sekolah juga semakin meningkat yang berarti generasi muda kurang aktif terlibat. Oleh karena itu, mereka rentan melakukan tindakan kriminal yang dapat menimbulkan permasalahan sosial baru.

Namun Dompet Dhuafa melalui Lembaga Kemerdekaan berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan pelatihan keterampilan dan mental kepada peserta kelas yang siap memasuki dunia bisnis dan industri. Oleh karena itu, program ini dapat berkontribusi dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Saat ini aspek kurikulum IKDD lebih beragam. Setidaknya ada 15 bidang program seperti pelatihan barista, digital marketing, servis sepeda motor, servis AC dan kursus lainnya yang masih terbuka untuk diadopsi di dunia industri. Selain itu, program İKDD diperluas ke 7 titik daerah guna memudahkan akses mustakh di daerah.

Di antaranya Sukabumi, Padang, Cirebon, Malang, dan Lampung. Hingga saat ini IKDD telah menghasilkan kurang lebih 8.031 lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Tentu saja program kami selaras dengan dua target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Kami melihat contoh nyata hal ini di segmen otomotif sepeda motor. Aburrahman Usman, Direktur Lembaga Kemandirian Dompet Dhuafa mengatakan: “Peserta, kurikulum akan diajarkan oleh guru-guru paling berpengalaman, terdiri dari 80% praktek dan 20% teori,” ujarnya.

“Ruang kelas dan materi pembelajaran yang sesuai dan terbarukan telah disediakan. Setelah proses pelatihan selesai, peserta akan diuji dengan aplikasi dan proyek sosial. “Keberhasilan yang dicapai dari keseluruhan proses tersebut di atas dibuktikan dengan pendapatan yang diperoleh peserta pelatihan dengan menggarap skala UMKM atau membuka unit usaha,” ujarnya.

Mendapat penghargaan Sustainable Development Goals sangat berarti bagi Dompet Dhuafa, setidaknya perlu niat dan tekad yang kuat untuk mencapai apa yang diharapkan. Terutama dalam memastikan masyarakat yang membutuhkan memiliki akses terhadap layanan pelatihan vokasi terbaik. Perolehan penghargaan Sustainable Development Goals menjadi sebuah titik awal bagi Dompet Dhuafa untuk terus berkembang dan berinovasi guna mewujudkan impian dan aspirasi masa depan. Dengan demikian, manfaat program ini akan lebih terasa dan dampaknya lebih besar.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *