JAKARTA – Komentator politik Rocky Gerung meminta pemerintahan Presiden Provo Subianto membongkar jaringan di balik tembok laut sepanjang 30 kilometer di perairan Tangerang. Entah pihak berwenang, oligarki, atau masyarakat mengkhawatirkan keberadaan tembok laut, semuanya harus dihapuskan.
Pada Sabtu (11), Rocky Gerung mengutip pernyataan pejabat tersebut di YouTube, “Hal ini membuat marah Presiden Provo dan memerintahkannya untuk menutup tembok laut mulai Juni 2024 atau pada pemerintahan sebelumnya.
Yang terpenting, katanya, selain pagar laut, ada beberapa pagar politik yang mengakar pada kekuasaan lama yang harus dirobohkan. Pagar melambangkan arogansi kekuasaan.
“Semakin kuat pagarnya, maka PSN (Program Strategi Nasional) yang membatasi ruang alam, mendobrak dan kemudian membangun infrastruktur sehingga menimbulkan kerusakan. Ini harusnya ditulis di tembok laut, Pak Jokowi,” kata Rocky.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menutup tanggul laut di perairan Tingring tanpa izin. Tanggul laut misterius itu viral di media sosial.
Kegiatan pemagaran tersebut dihentikan karena diduga tidak memiliki izin dasar Kegiatan Pemanfaatan Khusus Perairan (KKPRL) dan berada di Kawasan Perikanan Tangkap dan Kawasan Pengelolaan Energi. Letaknya menimbulkan kerugian bagi nelayan dan garis pantai dikhawatirkan rusak. Ekosistem
Pada Kamis (9/1/2025), Direktur Jenderal Pengawasan Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Ipong Ngroho Saksano yang terlibat langsung dalam penutupan tersebut mengatakan, KKP mengambil sikap tegas dalam menyikapinya. Penegakan peraturan yang berlaku terkait dengan keluhan nelayan dan perencanaan wilayah laut
“Saat ini kami menghentikan aktivitas pemagaran tersebut sambil terus menyelidiki siapa pelakunya,” kata Ipong.
“Iya sudah viral dan presiden sudah mengeluarkan perintah segera. Tadi pagi langsung suruh menteri saya disegel. Katanya negara jangan sampai hilang, saya ulangi lagi negara jangan sampai hilang. Seharusnya tidak.
Tim gabungan Dirjen PSDKP dan Polisi Khusus Kelautan (POL) Dinas Kelautan dan Perikanan Banten melakukan penyelidikan pada September 2024 di desa dan kelurahan lokasi tanggul laut.
Berdasarkan hasil survei dilakukan pengambilan foto udara atau drone dan dilakukan pagar laut mulai dari Desa Margamulya hingga Desa Kitapong, kemudian dari Desa Putra Mansa hingga Desa Kitapong. Diketahui bahwa bambu digunakan sebagai bahan konstruksi utama pagar serocoke.