CEO JPMorgan Sebut Bitcoin Tak Bernilai, Samakan dengan Merokok

CEO JPMorgan Sebut Bitcoin Tak Bernilai, Samakan dengan Merokok

Jakarta – CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon sekali lagi mengkritik cryptocurrency pada awal tahun 2025. Ada pendapat bahwa Bitcoin tidak berharga sebagai mata uang dan sering digunakan untuk aktivitas ilegal.

Dimon menambahkan, dirinya tidak terkesan dengan keberadaan cryptocurrency. Dia membandingkan investasi di Bitcoin dengan merokok.

Ia juga mengatakan, meski setiap orang berhak (merokok), namun hal tersebut tidak dianjurkan.

“Saya menghargai kemampuan dan kemauan Anda untuk membeli atau menjual. Saya pikir Anda punya hak untuk merokok, tapi menurut saya Anda tidak harus melakukannya,” katanya dalam wawancara dengan CBS.

“Bitcoin sendiri tidak memiliki nilai intrinsik. Bitcoin banyak digunakan oleh pelaku perdagangan seks, pemalsu, ransomware,” jelasnya.

Terlepas dari sikap kritisnya terhadap Bitcoin, Dimon mengakui potensi cryptocurrency dan teknologi blockchain. JPMorgan mengatakan pihaknya sudah menggunakan blockchain untuk berbagai aplikasi dan telah mengakui keabsahan stablecoin, mata uang digital yang ditautkan ke aset lain.

“Blockchain itu nyata, itu teknologi yang kita pakai, bisa memindahkan uang, efisien untuk memindahkan data,” jelasnya.

Di masa lalu, Dimon pernah menyatakan keraguannya terhadap Bitcoin. Dia sebelumnya menyebutnya sebagai “penipuan” dan “skema Ponzi yang terdesentralisasi.” Namun di bawah kepemimpinannya, JPMorgan Bank telah meluncurkan koin digitalnya sendiri, JPM Coin, dan terlibat dalam proyek berbasis blockchain untuk meningkatkan sistem pembayaran.

Dimon mengomentari kenaikan nilai Bitcoin. Pada tahun 2024, harga Bitcoin meningkat sebesar 121%, mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $108,135 pada bulan Desember. Mata uang kripto ini telah mengalami koreksi dan sempat turun di bawah $90.000 pada awal Januari. Bitcoin bangkit kembali dan diperdagangkan di atas $96,000 pada hari Selasa.

Selama tahun 2009 Bitcoin yang diciptakan memungkinkan orang mengirim dan menerima uang secara online tanpa bergantung pada bank tradisional atau pemerintah. Harga terutama dipengaruhi oleh pasokan, permintaan pasar, ketersediaan, persaingan mata uang kripto, dan sentimen investor.

Persediaan Bitcoin terbatas – hanya sejumlah bitcoin yang dapat diproduksi, dan koin terakhir diperkirakan akan diproduksi pada tahun 2140. Bitcoin sering disebut sebagai “emas digital” karena pasokannya yang terbatas dan retensi properti nilainya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *