JAKARTA – Kisah miris kembali terjadi di panti asuhan yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi anak-anak yang membutuhkan perlindungan. Kali ini terjadi di kawasan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten.
Tragedi yang ditandai dengan kekerasan fisik, pelecehan seksual, dan penelantaran ini memakan banyak korban anak-anak yang seharusnya mendapatkan perlindungan di tempat ini. Peristiwa yang berjuluk “bencana setan” ini menggemparkan masyarakat dan menimbulkan pertanyaan serius terhadap pengelolaan dan sistem pengelolaan panti asuhan di Indonesia.
Tragedi ini pertama kali terungkap ketika salah satu anak angkat melaporkan perilaku kotor yang dialaminya kepada wali panti asuhan. Setelah adanya laporan tersebut, pihak panti asuhan mulai melakukan penyelidikan menyeluruh dan menemukan bahwa tidak hanya satu anak, namun banyak anak lainnya juga menghadapi situasi yang sama.
Para korban yang umumnya masih remaja mengaku sudah lama mengalami pelecehan seksual.
Pelaku kejadian yang sebagian besar adalah pengurus panti asuhan tersebut adalah Sudirman (49) yang merupakan rektor panti, Yusuf Bahtiar (30) pengasuh, dan Yandi Supriyadi (28) pengasuh yang belum dipecat. Para pelanggar akan dijerat dengan pasal kekejaman terhadap anak, pencabulan dan penelantaran seksual, serta ancaman hukuman berat.
Tragedi ini pun menimbulkan gelombang kemarahan masyarakat.
Organisasi perlindungan anak dan organisasi non-pemerintah yang bekerja di bidang kesejahteraan anak mengecam keras kejadian ini, dan menyerukan reformasi menyeluruh dalam sistem pengelolaan panti asuhan di Indonesia.
Mereka menilai sistem pengelolaan panti asuhan masih memiliki banyak celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga rentan terhadap pelanggaran hak-hak anak. Lantas, bagaimana perkembangan kasus ini dan bagaimana reaksi para ahli?
Saksikan pemberitaan mendalam Abraham Silaban selengkapnya di AB+ “Tragedi Neraka Panti Asuhan Tangerang” mengusut informasi secara cerdas dan detail serta mengungkap dan mendengar kebenaran langsung dari sumber terpercaya. Malam ini jam 9 malam WIB, hanya di iNews.