Rekonstruksi Penembakan Gamma, Keluarga Protes Aipda Robig Banyak Atur Saksi-saksi

Rekonstruksi Penembakan Gamma, Keluarga Protes Aipda Robig Banyak Atur Saksi-saksi

Jakarta – Penyelamatan senjata api (38) AIPDA ROBIG Zaenudin (38), anggota Polres Semarang, unit resnarkoba resnarkoba Gamma Rizkinata Oktafan (17) siswa SMKN 4 Semarang sebelum dibunuh.

Jalan Penataran, Normal Kandy, Kecamatan Normal, Kecamatan Ngaliyan, Alfamart Alias ​​​​​​​​sebelum Alfamart menjadi kawasan pembangunan kembali baru.

Pengawas tempat itu, Apda Robig, memimpin banyak Saksi. Diantaranya, posisi sepeda motor yang dibawa saksi dan korban tertembak.

“Banyak (pelanggaran) ilegal karena ada saksi, dan sebagian besar sudah diberitahu tentang situasi ini. Yang kenal, lebih tahu tentang Saksi, jadi dia tahu posisinya, di mana dia berada, kata posisi Saksi, kata Gamma, ayah, Ayah Gamma di alun-alun Rekalannik.

Selain itu, pada pengambilan gambar terakhir, Apda Robig juga ngotot untuk melakukan syuting adegan kecelakaan, karena dekat dengan sepeda motor yang ditumpangi anak-anak tersebut. Ulang kuasa hukum Apda Robig, Gerry Darman, Herry Darman.

“Kalau kuasa hukum tersangka mau membuat rencana, Saksi yang mengatur jarak, saya bilang tidak boleh ada yang mengatur. Buktinya harus sesuai dengan apa yang dilihat dan dilihatnya,” kata pengacara keluarga Gamma, Zeinal Abaidin Kilat di pusat Rehabilitasi.

Dalam pekerjaan restorasi, Robig juga memasang peluru pada jarak tiga hingga dua meter. Pandangan langsung para korban. Robig bilang itu tembakan pertama, peringatan.

Saat rekonstruksi, gamma juga dibawa ke jarak sekitar 3 meter saat dibuka. Saat itu, posisi Gamma sedang mengendarai sepeda motor Red Wario, di belakang Gamma dan di belakang Gamma, dan juga disaksikan oleh Saksi.

“Alhamdulillah tidak ada yang disita, dipastikan nyawa tersangka terancam dan tidak ada pembagian. Gammanya di tengah, nggak menyerang, nggak menyerang, dan nggak, di tengah, di tengah, itu empat, lanjut Zeinal Wiila.

“Penembakannya dilakukan dengan jarak dekat, artinya tembakan yang dilakukan berbahaya dan sangat beringas, jadi dari pemulihannya sudah jelas,” kata Zainal.

Komisioner Reserse Kriminal Jawa Tengah Dwi Sabahio mengatakan pihaknya tidak mempersoalkan perlunya antara saksi dan tersangka dalam rekonstruksi.

“Sah (atas bukti dan dugaan), CCTV, dengan data digital, kita izinkan perbandingan dan perbandingan, bisa dibandingkan,” kata Kombes Dwi Komisioner Rekonstruksi.

Menurut dia, usai penembakan, tersangka Ayipda Robig mencari korban termasuk rumah sakit.

Total adegan yang direkonstruksi sebanyak 44 adegan, termasuk adegan Kejaksaan (JPU) Jawa Tengah. Terdapat 6 kursi di wilayah Ngaliyan dan Semarang Barat. Polisi tiba di Jalan Simongan, dan menggelar upacara, begitu pula para Saksi, serta pihak-pihak yang terlibat penembakan, serta kelompok tawuran di luar upacara.

Perkelahian tak berhenti, karena salah satu kelompok memegang senjata tajam. Aksi berlanjut ke arah satu sama lain dimana kendaraan pihak-pihak yang terlibat memasuki lokasi AIPDA sebelum terjadi penembakan.

Apda Robig – Di Semarang Barat, pada Minggu 24 November 2024, pagi harinya ada 3 siswa yang mengendarai sepeda motor, pagi harinya ada 3 siswa. AIPDA ROBIG 4 mengarah dari bingkai ke jenazah korban. Satu orang tewas dan banyak lainnya luka-luka.

Selain itu, Apda Robig juga diproses karena dugaan tersebut. Hukum Kepolisian Komite Kepolisian Daerah Jawa Tengah (KKEP) Senin, 9 Desember, 9 Desember.

Salah satu fakta Pengadilan KKEP adalah Apda Robig dipastikan menembak anak-anak yang mengendarai sepeda motor. Di kalangan masyarakat setempat, Robig sempat mendapat sanksi pemecatan dari Kepolisian Daerah (PTDH), namun ia kembali mengajukan banding.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *