PT Beurer berkomitmen untuk membantu pemerintah membuat tingkat perawatan kesehatan, untuk biaya publik dengan biaya rendah dengan membangun pabrik perangkat medis di Indonesia.
Kesiapan ini diputuskan oleh Marco Buhler, Direktur Manajemen & Chief Executive Officer di Burer GmbH. PT Beureer Indonesia sendiri adalah produsen perangkat medis populer dari Jerman yang telah didirikan sejak 1919.
“Bagi kami, ini adalah kesempatan yang berlebihan untuk membantu program pemerintah yang sukses memberikan pemeriksaan harga yang sukses, prinsip kami telah berhasil di Indonesia di Indonesia adalah pilihan yang Anda pilih dari sini,” katanya.
PT Birer Engineering, berdiri di area lebih dari 8000 meter persegi, burung akan mengembalikan perangkat medis yang dibagi menjadi empat kategori, yang merupakan perawatan termometer, suatu bentuk cahaya terapeutik, kelembaban.
Ada lebih dari 500 produk yang diproduksi, dan berbagai peralatan medis yang berbeda, kecantikan, untuk babycare. Produk lain adalah kebugaran dalam skala, pijat dan kebugaran dan perawatan pribadi dalam bentuk cukur, gigi dan perawatan wajah dan perawatan wajah. Beurer sendiri setia untuk menginvestasikan US $ 4,9 juta.
Anehnya, pabrik teknologi Bureer akan menjadi pabrik pertama yang dimiliki oleh elemen -elemen di Asia Tenggara, yang diharapkan menyerap lebih dari 500 orang. Tidak hanya berfokus pada pengembangan perangkat medis, di hadapan dunia beurer yang dikenal sebagai komitmen terhadap produk ramah lingkungan.
Sebelumnya, pemerintahan Subrian Prabowo tentang menetapkan target 52 juta orang Indonesia dari inspeksi kesehatan gratis pada tahun 2027. Program ini dimaksudkan untuk menjadi kekuatan yang sehat bagi publik. Salah satunya adalah rencana pemeriksaan kesehatan untuk publik dilakukan secara teratur setiap tahun atau dua kali setahun.
Sementara itu, pemeriksaan medis dapat memeriksa tekanan darah, gula darah, gout, atau penyakit potensial lainnya. Menanggapi hal ini, PT Birer Indonesia adalah produsen perangkat medis utama Jerman yang didirikan dari tahun 1919 yang menyediakan pabrik di zona ekonomi mobil (kue).
Direktur -Jenderal Program Kesehatan Diagnostik Farmasi dan Kedokteran Kedokteran (Kemenes) dan berhasil diluncurkan oleh pemerintah Indonesia.
“Tugas Pemerintah menjamin publik itu sehat sehingga setiap orang yang peduli dengan keluarga mereka dan berbagai diagnostik yang sehat, sehingga intervensi lebih cepat dan lebih cepat,” kata Lucia Rizka Andalusia sambil membuka alat medis BEureria pabrik di Indonesia (kue) di Indonesia (kue) Ekonomi Lady Zone.
Menurut Farmasi dan Administrasi Master Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia, menyediakan alat diagnostik yang berkualitas harus menjadi prioritas ketersediaan, kemampuan, aksesibilitas. “Diagnosis yang tepat dari target dan akurat dapat membantu Anda, sehingga kami dapat mengurangi perawatan yang tidak Anda butuhkan jika diagnosis benar,” katanya.
Untuk mengimplementasikan program pemerintah di sektor kemanusiaan adalah kementerian untuk melamar transformasi kesehatan, yang merupakan kesehatan yang lebih besar.
Oleh karena itu, tidak dapat diobati, diberi biaya tinggi. Untuk alasan ini, upaya ini memerlukan kegiatan inspeksi termasuk perangkat medis yang dapat digunakan di rumah untuk mencegah lebih banyak penyakit kronis.
“Pemerintah terus mendukung produksi peralatan screeining ini sehingga dapat menjadi perangkat dalam pemeriksaan awal dengan menambahkan perangkat diagnostik yang lebih rendah dan menyediakan perangkat diagnostik yang lebih rendah,” katanya.
Selain itu, Lucia menjelaskan bahwa keuangan kesehatan saat ini di Indonesia dipenuhi dengan penyakit yang tidak diminta, seperti degeneratif, kardiovaskular, kardiovaskular, diabetes, atau kanker, yang pada dasarnya terdeteksi sebelumnya.
Mereka mengatakan Indonesia sekarang bergantung pada produk diagnostik, jadi hadir di era kesehatan telah berfokus pada membangun kapasitas bebas untuk memberikan kapasitas gratis.
“Kami juga berharap bahwa Anda tidak hanya bergantung pada produk impor, karena pandemi Sovid-19, kami memiliki masalah karena kami perlu membangun kapasitas domestik, jadi kami perlu membangun kapasitas domestik,” katanya.
Di masa depan tidak perlu mengimpor perangkat medis dan dapat berhenti bertemu di negara ini. “Produksi perangkat domestik medis sekarang hanya 20 persen dan masih tergantung pada impor. Dengan perangkat medis Indonesia dan mencetak Indonesia, ini dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Java Tengah, Wilayah Sumarno di Java Province Central Terima kasih PT Pra-investasi dalam kue. Semoga kesehatan akan menjadi perhatian untuk upaya pemerintah dan pencegahan maksimal.
“Pemerintah daerah hanya menyarankan investasi dalam batasan untuk menunjukkan pengangguran dan berdampak pada penjara dan tugas CSR untuk berkontribusi kepada publik,” katanya.