KARAWANG – Enam siswa sekolah menengah muda di Karavan, Jawa Barat dipecat dari sekolah masing -masing karena mereka telah bergabung dengan pertarungan beberapa kali yang lalu. Film Viralis Strife di media sosial dan ketenaran sekolah.
Peristiwa itu terjadi di daerah beras di desa Caria median, daerah Dantajaya, yang terdiri dari beberapa siswa sekolah, satu dari Sekolah Pusat Pelita Batujaya, dua dari Sekolah Pusat Tiratajaya Satap dan tiga dari Tantajaya. 1 sekolah menengah.
Sebelum memasang sanksi, enam siswa dipanggil oleh sekolah bersama dengan Kantor Pendidikan dan Olahraga Remaja Kabupaten Karawang (Disdikpora). Selama pertemuan, siswa diminta untuk memberikan informasi tentang acara tersebut dengan orang tua yang relevan.
Kepala Kantor Pendidikan Distrik, Yanto, mengatakan bahwa sanksi keras di sekolah dilakukan sebagai fase bimbingan karena siswa berulang kali dianggap mengganggu sekolah.
“Hukuman ini telah dibuat untuk menciptakan dampak pencegahan pada mendapatkan tanggung jawab siswa,” kata Yanto.
Dalam video ini, ada pertarungan melawan satu orang untuk memar siswa. Sekolah dan Disdikpora mengira insiden itu telah melalui toleransi.
Sebelum meninggalkan pertemuan, enam siswa diminta untuk meminta maaf dan melacurkan orang tua. Parade itu diamati oleh unsur -unsur lokal Muspika, Kepala Polisi Batujaya, Kepala Polisi Tantajaya, Bos dan Disdikpora. Pada saat itu, suasana emosi tidak bisa dihindari karena beberapa siswa berteriak, mereka menyesali tindakan mereka.
Meskipun berat, orang tua menerima keputusan ini untuk mengundurkan diri. Namun, mereka memutuskan untuk tidak mengomentari kru media dan segera meninggalkan tempat itu.
Disdikpora berharap bahwa acara ini adalah pelajaran bahwa siswa lain dapat mempertahankan sikap dan tidak mengambil tindakan yang dapat membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain. “Kami juga akan meningkatkan sosialisasi terkait dengan pentingnya kepribadian dan disiplin di sekolah,” kata Yanto.