JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) meraih tiga penghargaan dalam dua kategori dari iNews Media Group. Penghargaan ini mereka terima karena Kemenag diakui sebagai kementerian yang inovatif dan kolaboratif.
Penghargaan Kementerian Agama dan Lembaga Tahun 2024 dilaksanakan pada Senin, 14 Oktober 2024 di Jakarta Conference Hall, MNC iNews Tower, Jakarta.
Penghargaan kategori kerjasama strategis diberikan kepada Menteri Agama dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen) Ali Ramdhani dan diterima oleh Direktur Direktorat Guru dan Pendidikan. . Panitera (GTK) Madrasah Thobib Al Asyhar.
Sedangkan penghargaan kategori inovasi diberikan kepada Direktorat Jenderal Bimbingan Islam yang selanjutnya diberikan kepada Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf.
Sekjen Ali Ramdani mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bagian dari pengakuan atau pengakuan atas berbagai capaian dan prestasi Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan di bidang keagamaan dan di bidang agama serta pendidikan agama.
“Kami berharap penghargaan ini dapat menginspirasi kita untuk bersama-sama memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak di seluruh tanah air,” ujarnya, Selasa (15 Oktober 2024).
Selanjutnya Sekjen menyampaikan, Kementerian Agama akan terus bekerja keras, tidak hanya dalam inovasi dan kerja sama, namun langkah yang paling nyata adalah bagaimana meningkatkan kepuasan kehadiran masyarakat. Berbagai departemen agama menjalankan tugasnya.
“Penghargaan ini bukan satu-satunya tujuan kerja kami sebagai kementerian agama. Kepuasan pelanggan adalah yang utama, namun jika diapresiasi tentu kami bersyukur,” lanjutnya.
“Saya yakin apa yang dilakukan iNews didasarkan pada metode yang obyektif dan terukur,” imbuhnya. Sekretaris Jenderal menekankan: “Pekerjaan harus serius dan teliti, dan penghargaan hanyalah bonus.”
Thobib Al Asyhar, Direktur Departemen Guru dan Tenaga Kependidikan, mengatakan penghargaan yang diterimanya berkaitan dengan digitalisasi layanan sekolah agama, khususnya bagi guru dan tenaga kependidikan.
“Kita punya Simpatika, Simpatika itu sistem pendataan guru dan madrasah agar lebih mudah dipetakan kemampuannya. Kemudian dikumpulkan datanya juga untuk meningkatkan kepedulian sosial dan kemudian untuk pengembangan profesi Secara real time,” kata Tobib.
Dalam kesempatan yang sama, Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, mengungkapkan penghargaan yang diterima Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada kategori inovasi berkaitan dengan kiprah Zero Poverty atau Pengentasan Kemiskinan, sebuah program pemerintah untuk Zakat. melalui Pemberdayaan.
“Zakat itu ada kewajibannya, ada sasarannya. Nah, sasaran utamanya adalah masyarakat miskin. Dengan adanya amir profesional yang mengelola zakat, harapan zero kemiskinan benar-benar terwujud,” kata Vayono.