Indonesia-Korea Kolaborasi Percepat Industri 4.0 di Sektor Manufaktur

Indonesia-Korea Kolaborasi Percepat Industri 4.0 di Sektor Manufaktur

Jakara-The Departemen Industri (Kemenperin) telah membangun kerja sama bilateral dengan pemerintah Korea Selatan (Korea Selatan) yang diwakili oleh Kantor Internasional untuk Urusan Ekonomi, Kementerian Ekonomi dan Keuangan (MOEF) yang terkait dengan digitalisasi industri produksi di Indonesia.

Kerjasama bilateral ini dikonfirmasi oleh penandatanganan Memorandum pada Perjanjian (MOA) 22 Januari 2025 Kepala Pusat Optimalisasi Teknologi Industri dan Kebijakan Layanan Industri (Demicji) Priyadi Arie Nugroho dengan Direktur Kebijakan Komersial Divisi Koordinasi, Deputi Moef Moef , Choi Dong IL.

Priyadi menyatakan kepercayaannya dalam menerapkan konsep pabrik pintar yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas produksi, mengurangi biaya operasi dan meningkatkan daya saing produk produksi Indonesia di pasar global.

“Dengan pengalaman Korea Selatan, yang telah dikembangkan oleh ekosistem yang cerdas, kami optimis bahwa kerja sama ini akan menjadi inspirasi, instruksi yang berharga dan langkah -langkah pertama dalam melakukan lompatan besar untuk industri produksi. Indonesia dalam transformasi tersebut , “katanya melalui siaran pers, Minggu (26/1 / 2025).

Sementara itu, Choi Dong IL mendukung inisiatif kerja sama yang dipilih untuk tahun 2025, yaitu pengembangan instruksi pabrik pintar dalam mempromosikan digitalisasi industri produksi di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing sektor manufaktur Indonesia dan mendukung kerja sama antara perusahaan Korea Selatan dan Indonesia dalam menciptakan peluang untuk keanggotaan pasar global.

“Kami berharap memiliki lebih banyak proyek yang baik di masa depan, dan proyek kerja sama ekonomi akan terus memberikan peluang untuk memberikan napas baru dalam hubungan perdagangan antara Korea dan Indonesia,” katanya.

Sementara itu kerja sama di sektor industri dengan sejumlah mitra strategis.

Tujuan kerja sama adalah, antara lain, untuk meningkatkan daya saing industri, ekspor, investasi di negara tersebut dan partisipasi dalam rantai pasokan global. Kerja sama ini diharapkan untuk mempercepat transformasi digital dalam industri produksi Indonesia di Indonesia dengan menyiapkan instruksi pabrik pintar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor manufaktur Indonesia, ”kata Dewi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *