BEKASI – Sebelum pemilihan kota Bekasi, kampanye hitam yang diduga mulai bertahan. Salah satu bentuk adalah rilis suara yang diduga salah satu pasangan kandidat untuk walikota dan walikota Bekasi.
Akademisi Universitas Islam ’45 (Unisma) Bekasi, Paduan Suara Abdul yang mengingatkan persaingan politik, tujuan utamanya harus dalam program dan ide, bukan kampanye negatif.
“Dalam politik.
Paduan suara menambahkan, kampanye hitam yang menyerang privasi seseorang dapat menyebabkan masalah serius jika tidak diuji. “Jika tuduhan dalam kampanye hitam tidak diragukan lagi, pelaku dapat dikenakan sanksi sosial dan bahkan kriminal karena pencemaran nama baik,” jelasnya.
Pakar televisi Abimanyu Wachjoehidjat telah mengungkapkan bahwa rekaman vokal yang diedarkan secara teknis harus diuji untuk memastikan keasliannya. “Rekaman harus diuji jika suara awal atau hasil insinyur intelijen buatan (AI),” katanya.
Menurut Abimanyu, teknologi AI telah banyak digunakan di berbagai latar belakang, terutama oleh generasi muda. “Hampir setiap aplikasi yang digunakan oleh Gen Z gratis dan dibayar. Ini sudah memiliki fitur berbasis AI,” jelasnya.
Abhimanyu juga menekankan pentingnya keterlibatan ahli dalam analisis perekaman. “Profesional khusus di bidangnya harus melakukan tes rekaman vokal. Tanpa itu, sulit untuk memastikan keaslian rekaman,” tambahnya.
Dengan kemajuan kampanye, para ahli, dan akademisi kulit hitam, mereka berharap masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta menunggu hasil validasi identitas.