JAKARTA – Sepeda motor listrik menjadi salah satu transportasi baru bagi masyarakat Indonesia dan masih banyak yang belum mengetahui apa saja yang terkandung di dalamnya. Mobil menggunakan baterai sebagai sumber energi utama.
Kemunculan berbagai produsen sepeda motor listrik mengikuti kebijakan pemerintah dalam membangun lingkungan yang lebih bersih untuk melawan perubahan iklim.
Jenis sepeda motor listrik cukup banyak dan menggunakan baterai yang berbeda-beda. Perlu diingat bahwa hal ini akan mempengaruhi harga jual.
Berikut jenis aki sepeda motor listrik:
1. Ion litium
Ini adalah jenis baterai yang sangat umum di pasaran dan mudah dipasang.
Baterai lithium-ion memiliki kapasitas lebih besar dan bobot lebih ringan, sehingga tetap memungkinkan motor listrik menghasilkan tenaga yang besar.
Baterai jenis ini juga mampu bertahan lama dalam sekali pengisian daya. Kebanyakan sepeda motor listrik di Indonesia menggunakan baterai lithium-ion karena memiliki jangkauan yang cukup jauh.
Baterai ini diklaim mampu menempuh jarak 70-100 kilometer dalam sekali pengisian daya. Baterai lithium-ion adalah pilihan yang paling mahal, namun ideal untuk penggunaan jarak jauh, membawa beban berat, dan memiliki masa pakai yang cukup lama. Hal ini pula yang membuat harga sepeda motor listrik cukup tinggi.
2. Asam timbal
Aki jenis ini paling murah diantara yang lain karena bentuknya yang lebih kecil, mirip dengan aki sepeda motor. Namun bobotnya yang cukup berat sehingga meningkatkan drag sepeda motor.
Baterai timbal-asam tiga kali lebih berat dibandingkan baterai lithium-ion. Sebagai perbandingan, baterai lithium-ion 60 V berbobot 18 kg. Jika menggunakan asam timbal, berat wadah yang sama mencapai 53 kg.
Baterai ini juga lebih buruk dibandingkan baterai lainnya. Namun sepeda motor listrik akan lebih murah dibandingkan menggunakan baterai lithium-ion.
3. Nikel Kadmium
Baterai nikel-kadmium merupakan jenis yang paling kuat dan dapat bertahan lama dibandingkan dengan baterai lithium-ion dan timbal-asam.
Ada juga keterbatasan kapasitas baterai yang membuat produsen sepeda motor listrik terhambat dalam memasarkannya ke kendaraan produksi.
Hal ini juga memiliki sisi negatifnya, yakni daya baterai akan berkurang hingga 70% dalam waktu 24 jam, meski sepeda motor tidak digunakan. Hal ini disebabkan rendahnya kepadatan baterai nikel-kadmium.
Selain itu, komponen baterai nikel-kadmium juga sangat berbahaya bagi lingkungan sehingga limbahnya tidak bisa dibuang sembarangan.