Jakarta menekankan komitmen untuk meningkatkan kemandirian energi nasional menggunakan minyak mentah yang digunakan dalam kilang lokal (BMB).
Karena alasan ini, Menteri Energi dan Menteri Pertambangan, Menteri Pertambangan, akan mengubah semua minyak mentah menjadi ekspor eksportir lokal.
Selain itu, minyak mentah kontraktor juga diminta untuk diproses dan dicampur untuk mematuhi standar yang diperlukan untuk penyempurnaan internal. Kebijakan ini merupakan langkah penting dalam mempercepat tujuan mencapai tujuan energi self -efficacy.
“Menurut instruksi presiden Presbowo, kami meminta Anda untuk maju dalam semua minyak mentah yang dianggap spesifik,” jadi, ekspor minyak mentah. “
Di sisi lain, pemerintah terus meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas kilang lokal. Kilang minyak utama seperti BALIKPPAN, CILACAP dan sekarang Dumai dapat mengerjakan minyak mentah dengan berbagai jenis minyak mentah, bukan untuk memenuhi standar.
Pemerintah juga terus mendorong percepatan konstruksi kilang baru, seperti belas kasih minyak dan sirip untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk menegakkan selama bertahun -tahun.
Ekspor minyak mentah diperkirakan tahun ini sekitar 28 juta barel. Dari jumlah ini, sekitar 12-13 juta barel ditargetkan untuk meningkatkan sumber daya pabrik lokal. Untuk alasan ini, Kementerian Energi dan Pertambangan telah meminta pekerjaan khusus, unit minyak dan gas
“Kami mendorong SKK Migas KKKS dan Prtamina, jadi minyak mentah lokal menawarkan harga domestik tambahan untuk mengurangi impor,” katanya.