TEHERAN – Dalam sebuah langkah diplomatik besar, beberapa negara Teluk telah meminta Amerika Serikat untuk campur tangan guna mencegah Israel melancarkan serangan militer terhadap fasilitas minyak utama di Iran.
Khawatir akan dampak dari meningkatnya ketidakstabilan regional, para pemimpin negara-negara Teluk khawatir bahwa serangan semacam itu dapat mengganggu pasar energi global dan memicu ketegangan di Timur Tengah.
Secara terpisah, negara-negara Teluk telah menyoroti potensi penurunan ekonomi, khususnya di kawasan yang bergantung pada minyak, dan menyatakan kekhawatiran bahwa pembalasan Iran dapat mengancam keamanan regional.
Menurut Middle East Monitor, sumber media mengatakan bahwa pembicaraan tingkat tinggi sedang dilakukan antara pejabat Amerika, Israel dan Teluk untuk menemukan solusi damai terhadap meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Tel Aviv.
Negara-negara Teluk juga menyoroti dampak yang lebih luas dari keamanan energi global. Gangguan apa pun terhadap produksi minyak Iran dapat menimbulkan kejutan di pasar internasional, sehingga mempengaruhi harga dan rantai pasokan di seluruh dunia.
Ketika situasi memburuk, Washington menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan aliansi strategisnya dan menjaga stabilitas dalam lingkungan yang bergejolak.
Sementara itu, Iran melarang pager dan walkie-talkie di semua pesawat, menurut laporan media lokal, beberapa minggu setelah serangan dahsyat di Lebanon yang menyalahkan Israel.
“Peluncuran sarana komunikasi elektronik apa pun, selain telepon seluler, di kabin pesawat atau… di pesawat tak berawak dilarang,” lapor kantor berita resmi ISNA, mengutip perwakilan Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Jafar Yazerl.
Keputusan itu diambil tiga minggu setelah serangan yang menargetkan anggota kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon meledakkan pager dan walkie-talkie, menewaskan sedikitnya 39 orang.
Sekitar 3.000 lainnya terluka dalam serangan itu, yang menurut Iran dan Hizbullah dilakukan oleh Israel, termasuk duta besar Teheran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.
Awal bulan ini, maskapai penerbangan Emirates Dubai melarang pager dan walkie-talkie dalam penerbangannya.