JAKARTA – Tim dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan penyusunan bahan ajar berbasis microlearning. Acara ini berlangsung pada akhir September 2024 di SMPN 2 Curugbitung, Lebak, Banten.
Program ini dipimpin oleh Prof. Ucap Purwana beserta anggotanya Dr. Moh. Sofwan Efendi dan Mevlana Amirul Adha, Merdeka Belajar Ketiga mahasiswa tersebut mengikuti acara yang dianggap sebagai pengakuan setara dengan 6 SKS dalam program Kampus Merdeka (MBKM).
Baca juga: Fadli Zon Strong, Calon Menteri Kebudayaan, Lulusan FIB UI
Bantuan ini merupakan bagian dari upaya mendorong transformasi digital dalam sistem pendidikan dengan fokus pada penyiapan materi pendidikan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Program pendampingan ini mendapat tanggapan positif dari pihak sekolah dan guru. Dr Jaka Dwi Siswanta, Presiden SMPN 2 Curugbitung sekaligus mitra kegiatan komunitas ini mengatakan, sekolah sangat membutuhkan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam pembelajaran digital.
“Kita menghadapi tantangan besar karena pesatnya perkembangan teknologi. Pelatihan-pelatihan seperti ini sangat membantu kami memahami bagaimana memanfaatkan teknologi dalam pendidikan dan mengembangkan keterampilan yang akan berkontribusi pada keberhasilan pembelajaran siswa,” jelasnya.
Baca juga: Prabowo Minta Dua Mantan Rektor Ini Masuk Kabinet Pemerintahan Baru
Prof. Dalam sambutannya, Saeed Purwana menekankan pentingnya adaptasi sekolah terhadap perubahan yang dibawa oleh teknologi digital.
“Sekolah harus mampu mendorong pembelajaran mandiri siswa melalui penggunaan metode modern. Salah satu cara yang efektif adalah dengan penyusunan materi pendidikan berbasis micro-learning dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi,” jelasnya.
Microlearning memungkinkan siswa untuk belajar mandiri melalui materi yang lebih pendek dan lebih mudah dipahami. Selain itu, Prof. Ia menambahkan, pemanfaatan ICT dalam pembelajaran mikro membuat pembelajaran menjadi lebih dinamis.
Materi pembelajaran disusun dalam bentuk video pendek, infografis atau modul interaktif sehingga memudahkan siswa belajar dimana saja dan kapan saja. Microlearning dinilai bisa menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa di era digital, karena formatnya lebih fleksibel dan mudah dikuasai siswa di berbagai jenjang pendidikan.
Kegiatan pendampingan ini didukung penuh oleh Badan Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang mendanai program ini melalui alokasi TA 2024.
Dukungan tersebut merupakan bukti keinginan pemerintah untuk menggalakkan digitalisasi pendidikan, khususnya pada bidang-bidang yang masih memerlukan perhatian khusus dalam penerapan teknologi pembelajaran.
Secara keseluruhan, program pendampingan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menghadapi tantangan globalisasi di bidang pendidikan dan membekali para pendidik dengan keterampilan baru untuk masa depan.