UMJ Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Paru

UMJ Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Paru

Jakacarta – Prof. Muhammad Fahri memutuskan, ia secara resmi terkait sebagai profesor fakultas kedokteran dan kesehatan paru -paru, Universitas Muhammadiah di Jakakarta (FCK UMYA). Pidatonya berjudul Pendidikan, Penelitian dan Kontribusi Ilmiah Penyakit Paru -Paru: Menunjukkan Peran Muhammadiah, Aisiah dan Universitas Swasta dalam Pengembangan Paru -Paru di Indonesia.

Fahri membahas pentingnya pendidikan dan penelitian di bidang penyakit paru -paru untuk menghadapi tantangan kesehatan global yang lebih kompleks, terutama di Indonesia.

Baca: Administrator Peneliti Maarif Administrasi Publik Pertama dari Dokter Umy

Indonesia menghadapi tantangan besar di sektor kesehatan paru -paru. Penyakit yang berbeda, seperti penyakit paru -paru kronis (COPD), tuberkulosis (TB), hangthma dan dampak polusi kesehatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Fahri untuk biomarker osanophil dapat digunakan untuk mengidentifikasi antara tahap stabil dan fase pengkodean COPD, yang membuat personalisasi terapi yang paling efektif. Selain itu, molekul ADAN33 yang ditemukan dalam peran penting dalam jalan COPD yang meradang dan dapat menjadi tujuan potensial untuk mengembangkan obat -obatan baru.

Baca: Pikiran terbatas pada tiga profesor wanita, 2 di Teknik Fakultas

“Sebagai spesialis paru, kontribusi saya melibatkan peran aktif dalam pengembangan strategi klinis, memberikan pelatihan bagi para profesional kesehatan dan memantau implementasi pengobatan TB menurut standar internasional,” kata seorang spesialis paru -paru dalam siaran pers, Jumat (7/7 / 7/7/ 2/2025).

Sebagai organisasi berbasis Islam, Muhammadiah dan Eahisme, mereka juga memiliki peran strategis dalam mengembangkan pendidikan dan layanan kesehatan di Indonesia. Muhammadiah telah mengkonfirmasi komitmennya terhadap jaringan rumah sakit yang tersebar di berbagai daerah untuk menyediakan layanan kesehatan masyarakat.

Fahri diangkat sebagai profesor berdasarkan perintah pendidikan tinggi, sains dan teknologi di Republik Indonesia, angka SK 141045/0724, sejak 13 Desember 20224.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *