JAKARTA – KBBI termasuk bahasa gaul yang sering digunakan dalam acara kumpul-kumpul remaja. Itulah delapan bahasa gaul baru yang resmi masuk dalam KBBI.
Bahasa gaul bukan sekadar tren sementara, melainkan salah satu bentuk kreativitas linguistik yang ditujukan kepada generasi muda.
Bahasa gaul terus berkembang sebagai bagian penting dari komunikasi sehari-hari di Indonesia. Oleh karena itu, banyak yang berpendapat bahwa bahasa gaul harus diakui dan dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata-kata seperti “bukin” (budak cinta), “santui” (santai) dan “niggas” (tangguh atau banyak bicara) telah menjadi bagian dari kosa kata yang dipahami secara luas.
Penggunaan bahasa gaul ini melintasi batas usia dan kelas sosial bahkan digunakan dalam dunia bisnis dan media.
Dikutip dari Instagram Ditjen Dikti, berikut delapan slog yang masuk dalam KBBI.
KBBI1 mencakup 8 dialek gaul. weibo
Definisi: Seseorang yang menyukai budaya dan gaya hidup Jepang.
2. Korlib
Definisi: kurang lebih.
3. Bantuan sosial
Definisi: Panjat Sosial; Mencoba menampilkan dirinya sebagai orang yang berstatus sosial tinggi; Caranya dengan mengunggah gambar, teks, dan lain-lain di media sosial.
4. Retak
Definisi: mempercayai orang lain; Perdarahan yang tidak berkaitan langsung, tidak pada waktu dan tempat yang tepat, atau terjadi bersamaan dengan hal lain yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan.
5. Doksing
Definisi: Mencari, mengungkapkan, atau mempublikasikan informasi pribadi seseorang di Internet tanpa izin seseorang, biasanya untuk tujuan jahat seperti balas dendam atau hukuman.
6.Palogda
Definisi: Apapun yang Anda inginkan, saya sudah mendapatkannya (istilah untuk bisnis yang menyediakan berbagai barang sesuai permintaan pelanggan).
7. Menang
Definisi: Dapat dimengerti dapat diatur; terserah kamu; Setuju Setuju
8. Kogan
Definisi: Pria tampan.
Bahasa gaul sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan anak muda. Pencantuman bahasa gaul dalam KBBI bukan hanya sebagai upaya mendokumentasikan perkembangan bahasa tersebut, namun juga merupakan bentuk pengakuan terhadap keberagaman dan dinamisme bahasa Indonesia.
Dengan pengelolaan dan seleksi yang tepat, KBBI dapat mencerminkan bahasa Indonesia yang lebih komprehensif dan relevan untuk semua generasi.
Ini 8 Siput yang Masuk KBBI. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.